Sampah di Mrican Ponorogo Menggunung, Diolah Jadi Pupuk Organik
Sampak yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mrican, Ponorogo, yang menggunung, jadi problem lingkungan sekitarnya. Tetapi sampah yang menimbulkan bau itu kini diolah menjadi pupuk organik.
Adalah PT Bumi Ekonomi Sirkular (BES) yang akan memilah serta mengolah sampah organik dan anorganik. Proses pengolahan sampah tersebut langsung dipantau Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, lewat mesin pengolah sampah milik Perusahaan itu.
Sebagai catatan, mesin pengolah sampah tersebut memiliki kapasitas maksimal 120 hingga 130 ton per hari. Sampah organik diolah menjadi pupuk atau pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diproses dengan metode refuse derived fuel (RDF) hingga menjadi bahan bakar alternatif.
“Hasil pengolahan sampah anorganik menjadi hak PT BES,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo Gulang Winarno dikutip di laman ponorogo.go.id, Sabtu 1 Juni 2024.
Winarno mengatakan, pupuk hasil dari pengolahan sampah organik akan diserahkan ke dinas pertanian. Peraturan bupati (perbup) tentang tata kelola pupuk hasil olah sampah itu sedang dirumuskan. “Dinas pertanian yang mengampu petani,” jelasnya.
Bupati Sugiri Sancoko cukup puas dengan hasil uji coba mesin pengolah sampah di TPST Mrican. Mengolah adalah formula terbaik mengatasi persoalan sampah menggunung di tempat pembuangan akhir karena akumulasi tumpukan selama bertahun-tahun.
“Kalau sampah pembuangan dari pasar bisa langsung dipilah antara yang organik dan anorganik, maka bukan tidak mungkin suatu saat akan ada pakan ternak gratis di Ponorogo,” ungkap Kang Bupati –sapaan akrabnya.
Kang Bupati sempat mencermati kemampuan mesin milik PT BES dalam mengolah sampah. Bersaman itu, sejumlah karyawan berlatih mengoperasikan mesin. Pun, proses pemilahan sampah tetap membutuhkan tenaga manusia. “Problem sampah tidak teratasi kalau tidak diolah,’’ tandasnya.