Samosir Music International 2018, 10.000 Wisatawan Dipastikan Datang
Sajian berkelas akan kembali tersaji Danau Toba. Kali ini, melalui Samosir Music International (SMI) 2018, di Tuktuk Samosir, 25 Agustus.
Project Manager Samosir Music Intenational Henri Manik mengatakan, event ini memasuki tahun pelaksanaan ke-4 kalinya. Penyelenggaraan kali ini diharapkan dapat mendatangkan sebanyak 10.000 pengunjung baik dari nusantara maupun internasional.
Event yang juga merupakan bagian dari Horas Samosir Fiesta itu memang keren. Hal ini terlihat dari line up pengisi acaranya. Kolaborasi apik akan disuguhkan para musisi lintas negara. Ada Hermann Delago, Nadine Beiler, JB'S Band dari Austria.
Ada juga Bernadeta Astari (Belanda) serta Ken Lila Ashanty, violis kelahiran Jakarta yang kini bermukim di Swiss. Mereka akan berkolaborasi dengan pianis asal Jakarta, Yoshephine Madju. Tak ketinggalan, Viky Sianipar, Alsant Nababan, Louis Sitanggang, Tongam Sirait, Jajabi Band, Boraspati Group, dan Halak Hita Group.
Menariknya para musisi ini diwajibkan untuk membawakan lagu daerah Batak. Selain itu mereka pun diwajibkan untuk menggunakan alat musik Batak. Sehingga setiap musisi yang terlibat, butuh persiapan lama. Khususnya dalam mempelajari lagu dan alat musik Batak. Dan hal ini menjadi daya tarik dari SMI 2018.
Sementara itu Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menyebutkan even Samosir Music International merupakan event yang luar biasa. Pasalnya, selalu mampu menyedot ribuan wisatawan.
Diterangkan Arie, SMI merupakan gelaran positif untuk memperkuat budaya Batak. Karena para musisi ini diwajibkan untuk membawakan lagu serta alat musik daerah. Hal ini tentunya juga menjembatani budaya Batak ke pentas global. (*)