Sinovac Tiba, Pemprov Jatim Prioritaskan Vaksinasi di Wilayah Ini
Pemerintah Provinsi Jawa Timur merespon cepat kedatangan vaksin Sinovac yang didatangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dari China, Minggu 6 Desember 2020 malam. Selain membentuk Satgas Vaksinasi, pemprov juga akan memprioritaskan vaksinasi pada wilayah tertentu dengan sejumlah indikator.
Menyambut vaksin, Pemprov Jatim telah menyiapkan 2.404 orang tenaga kesehatan sebagai vaksinator virus corona atau Covid-19. Ribuan vaksinator yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan tersebut telah mendapatkan pelatihan penyuntikan vaksin Covid-19 dan disebar di 968 Puskesmas diseluruh Jatim.
“Alhamdulillah, semalam vaksin buatan Sinovac sudah sampai di Indonesia. Tentunya kami berharap kedatangan vaksin ini dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia dan Jawa Timur khususnya,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 7 Desember 2020.
Pemprov Jatim, kata Khofifah, juga telah membentuk Satgas Vaksinisasi Covid-19 dari tingkat Provinsi. Pembentukan satgas juga akan diikuti oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Ia menjelaskan, tugas dari satgas ini menghitung kebutuhan, distribusi vaksin serta melihat respons yang muncul usai di vaksin.
Selain menyiapkan SDM, lanjut dia, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan tempat penyimpanan khusus untuk menyimpan vaksin tersebut. Mengingat vaksin harus disimpan di dalam ruangan dengan suhu minus 2-8 derajat celcius.
Khofifah menyebut, dari total 1,2 juta dosis vaksin yang telah datang, dirinya belum mengetahui persis berapa dosis vaksin yang dialokasikan untuk Jatim dari Pemerintah Pusat. Pengadaan vaksin tersebut dilakukan sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat.
"Saya sudah kordinasi dengan Pak Terawan Menteri Kesehatan, saat ini sedang dibahas segala sesuatunya termasuk jumlah yang akan didistribusikan ke Jawa Timur" ujarnya.
Untuk tahap awal vaksinasi, Pemprov Jatim akan memprioritaskan Kabupaten/Kota dengan jumlah penambahan kasus positif tinggi, berisiko tinggi penularan, dan populasi padat. Sedangkan daerah lain yang dinilai relatif rendah akan diberikan secara bertahap dengan pertimbangan jumlah ketersediaan vaksin sesuai ketersediaan.
“Untuk kapan akan dimulai, sepenuhnya menunggu aba-aba pemerintah pusat. Yang pasti dari sisi infrastruktur dan SDM Insya Allah Pemprov telah siap. Mudah-mudahan semua berjalan sesuai dengan rencana dan Indonesia bisa bebas dari Pandemi Covid-19,” pungkasnya.