Sambut Seabad NU, Ini yang Dipersiapkan Kiai se-Indonesia
Nahdlatul Ulama (NU) menjelang Seabad pada tahun 2026, dalam hitungan masehi – berdiri 31 Januari 1926. Namun, bila dalam hitungan hijriah NU lahir 16 Rajab 1344, jatuh pada 1444. Jadi, tiga tahun ke depan.
Untuk mempersiapkan hal itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar silaturrahim nasional bersama Pengurus Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) seluruh Indonesia di Hotel Aryaduta Jln, Prajurit KKO Usman Jakarta Pusat, Kamis malam, 30 Agustus 2018.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan, pertemuan PBNU dengan PWNU ini dalam rangka penguatan organisasi menyambut Abad Kedua NU. Menurutnya, konsolidasi organisasi juga akan dibahas.
“Pertemuan kali ini membahas kondisi keumatan terakhir terkait persoalan sosial, budaya dan politik yang terjadi di Indonesia,” kata Kiai Said.
Kiai Said menilai, upaya konsolidasi sangat penting dalam rangka menentukan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan demi kemajuan NU dan bangsa Indonesia di masa mendatang.
“Pertemuan kali ini membahas kondisi keumatan terakhir terkait persoalan sosial, budaya dan politik yang terjadi di Indonesia,” kata Kiai Said menjelang dimulainya acara.
PBNU, lanjut Kiai Said, bersama warga Nahdliyin mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap korban gempa bumi di Lombok.
“Kami (PBNU) menaruh perhatian besar terhadap para korban bencara di Lombok,” ujarnya.
Kiai Said juga menyampaikan, dalam pertemuan akan dibahas pula bagaimana upaya mewujudkan pemilu damai pada 2019. Selain itu akan membahas peringatan hati santri.
Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin yang didaulat sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo hadir dalam pertemuan ini. Sejumlah pengurus PBNU pun turut hadir. Dari PWNU masing-masing daerah diwakili dari unsur Syuriah, Tanfidziyah dan Bendahara. (adi)
Advertisement