Sambut Maulid, Begini Detik-detik Kelahiran Kanjeng Nabi
Telah disebutkan, sesungguhnya pada bulan ke-sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Rabi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ sudah semakin dekat, Allah ﷻ semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Rabiul-Awwalmalam kelahiran Al-Musthofa Muhammad ﷺ.
Untuk menyambut Maulid Nabi, berikut ngopibareng.id menghadirkan Detik-detik kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad s.a.w, dipetik dari kitab karya Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’I, ‘Anni’matul-Kubro ’alal-alam:
Pada Malam Pertama (ke-1) :
Allah ﷻ melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
"Pada malam ke-2. Datang seruan berita gembira kepada Ibunda Nabi Muhammad ﷺ yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah ﷻ .."
Pada malam ke-2 :
Datang seruan berita gembira kepada Ibunda Nabi Muhammad ﷺ yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah ﷻ ..
Pada malam ke-3 :
Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah… sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah ﷺ yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah ﷻ .. ”
Pada malam ke-4 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.
Pada malam ke-5 :
Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Allah Ibrohim Alaihi Salam.
Pada malam ke-6 :
Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad ﷺ memenuhi alam semesta.
Pada malam ke-7 :
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
Pada malam ke-8 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah ﷻ Pencipta Alam Semesta...”
Pada malam ke-9 :
Allah ﷻ semakin mencurahkan Rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam ke-10 :
Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ ..
Pada malam ke-11 :
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad ﷺ ..
Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad ﷺ tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke-12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad ﷺ ) sedang bermunajat kepada Allah ﷻ di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama datang berkata :
“Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad ﷺ . Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam Alaihi Salam, Ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Allah ﷻ untuk menemanimu...”
Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Allah Ibrohim Alaihi Salam yang diperintahkan Allah ﷻ untuk menemanimu.”
Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
“Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah ﷻ untuk menemanimu...”
Datanglah wanita ke-empat :
“Aku adalah Maryam, ibunda Nabi Isa Alaihi Salam datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah...”
Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad ﷺ yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.
Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah ﷻ dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.
Detik berikutnya Allah ﷻ memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke-segala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke-alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira.
Lalu Allah SWT memanggil :
“Yaa Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para Wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka menyambut kedatangan Nabi Muhammad ﷺ ...
Yaa Jibril… perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahkan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad ﷺ ..
Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke-bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad ﷺ telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman...”
Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad ﷺ bersujud kepada Allah ﷻ seraya mengucapkan :
“Allahu Akbar... Allahu Akbar... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanAllahi bukrotan wa ashila...”
Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula...
“Yaa Nabi Salam Alaika…
Yaa Rosul Salam Alaika…
Yaa Habib Salam Alaika…
Shalawatullah Alaika... ”
(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’I, dalam kitabnya ‘Anni’matul-Kubro ’alal-alam).
Advertisement