Sambut Idul Adha, Unilever dan DMI Galakan Bersih-Bersih Masjid
Jelang hari raya Idul Adha, Unilever Indonesia memperingati dengan melanjutkan Gerakan Bersih-Bersih Masjid' 2018. Gerakan yang terlaksana berkat kerja sama antara Unilever dan Dewan Masjid Indonesia (DMI), ini akan melibatkan sekitar 50.000 anggota masyarakat.
Mereka akan diberikan pelatihan intensif untuk para marbut dan masyarakat sekitar masjid dalam menjaga kebersihan masjidnya. Gerakan Bersih-Bersih Masjid sendiri dilakukan di 2.000 masjid, di seluruh indonesia.
Dari jumlah itu 400, di antaranya adalah masjid Jawa Timur. Melalui kegiatan ini, Wipol, Super Pell dan Vixal berinisiatif untuk mengajak masyarakat membiasakan perilaku hidup bersih di lingkungan masjid dan rumah sebagai cerminan hati yang bersih.
Sancoyo Antarikso, Governance & Corporate Affairs Director PT Unilever Indonesia Tbk. mengatakan, mewujudkan lingkungan yang bersih adalah salah satu komitmen Unilever. Ini tertuang dalam Unilever Sustainable Living Plan (USLP), yaitu menumbuhkan bisnis seraya mengurangi dampak lingkungan dan memberikan dampak sosial positf bagi masyarakat, termasuk di Jawa Timur.
"Selain menjadi lokasi pabrik kami berdirì, Jawa Timur juga menjadi area pertama kami dalam menjalankan program lingkungan 17 tahun yang lalu. Kami pun senantiasa menjalankan beberapa program lain untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ratusan ribu masyarakat Jawa Timur setiap tahunnya," ujar Sancoyo, saat meresmikan gerakan itu di Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin, 20 Agustus 2018.
Brand Manager Cleaners PT Unilever Indonesia Tbk, Yuliana Safriani mengatakan, pihaknya ingin membangun kepedulian masyarakat. "Perilaku hidup bersih ini menjadi semakin penting terutama memasuki musim penghujan, karena kotornya lingkungan bisa mendorong perkembangbiakan mikroba yang mengganggu kesehatan keluarga," kata dia.
Sementara itu, Ketua DMI Jawa Timur Arif Afandi, mengatakan, Pelaksanaan Bersih-Bersih Masjid, di Jawa Timur, ini telah menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal untuk memberikan pelatihan kepada 400 marbut serta melibatkan 10.000 anggota masyarakat sekitar masjid agar memahami bahwa kebersihan tidak terlepas dari bebas kotoran dan kuman.
"Sebetulnya, gerakan Bersih-bersih Masjid ini selain, menjaga tempat ibadah kita dari kotoran dan kuman, masih ada satu lagi jika dilihat dari sudut pandang agama, yakni menjaga kesucian," ujar Arif yang juga mantan Wakil Wali Kota Surabaya ini.
Arif mengatakan, kini masyarakat sudah mulai sadar menggunakan masjid, selain untuk menjalankan salat lima waktunya, juga untuk pertukaran tradisi dan budaya. Menurutnya, dengan gerakan ini, masyarakat bisa semakin nyaman saat berada di dalam masjid. Ditambah lagi, ketika para jamaah itu diajak pula dalam gerakan ini.
"Saya setuju kali, masjid bersih untuk kenyamanan jamaah, jamaah juga diajak melakukan sesuatu untuk masjidnya. Kemudian bila mereka juga meniru kebersihan itu pada rumah masih-masing, ini akan semakin lebih baik," pungkasnya. (frd/amr)