Sambut Hasil Konferwil NU Jatim, PBNU: Lepas Kepentingan Pribadi
"Kedua kiai tersebut, di samping keilmuan dan aktivitas sudah dikenal warga NU, dan yang penting ketulusan dan keikhlasannya," kata Kiai Said Aqil Siroj.
Konferwil Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur 2018 berhasil memilih ketua tanfidziyah dan rais syuriah untuk periode lima tahun ke depan. Konferwil yang digelar di Pesantren Lirboyo, Kediri, 28-29 Juli, ini berhasil menetapkan KH Anwar Manshur sebagai Rais Syuriyah dan memilih KH Marzuqi Mustamar sebagai Ketua Tanfidziyah.
Umum PBNU KH Said Aqil Siroj langsung menyampaikan selamat.
“Bismillahirahmaniraahim, saya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengucapkan alfi alfi mabruk, alhamdulillah wasyukurilah atas terpilihnya Kiai Haji Anwar Manshur sebagai Ketua PWNU Jatim dan KH Marzuqi Mustamar sebagai ketua tanfidziyah untuk periode 2018-2023," kata Kiai Said pada ngopibareng.id, Senin 30 Juli.
Kiai Said mengatakan keyakinannya atas terpilihnya kedua kiai tersebut, NU Jatim khususnya dan nasional pada umumnya, akan semakin maju, jaya, dan diperhitungkan oleh orang lain. Selain itu NU akan semakin menjadi unsur penting bagian dari bangsa Indonesia.
"Kedua kiai tersebut, di samping keilmuan dan aktivitas sudah dikenal warga NU, dan yang penting ketulusan dan keikhlasannya," imbuhnya.
Ia kembali menegaskan, di NU harus bekerja dengan ikhlas lillahi taala. "Tidak boleh ada kepentingan pribadi. Itu yang akan menjadikan NU besar," ujar Kiai Said.
"Ketika Ketua NU atau Rais Syuriyah tidak lagi ikhlas karena alasan ekonomi, politik, keluarga maka di situlah NU akan terseok-seok, tidak dihormati orang lain," sambungnya.
Kiai Said juga berdoa agar Allah swt memberi kekuatan, panjang umur kepada keduanya agar menuntun perjalanan NU Jatim semakin berada di koridor yang benar. "Saya bersyukur, bangga, bergembira atas terpilihnya kedua kiai itu," pungkasnya.
Catatan ngopibareng.id, Kiai Anwar Manshur terpilih setelah ditetapan oleh tujuh tim Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Mereka adalah KH Nawawi Abdul Jalil Sidogiri, KH Nurul Huda Jazuli Ploso Kediri, KH Cholil As'ad Situbondo, KH Ubaidillah Faqih Langitan, KH Kafabihi Mahrus, KH Agoes Ali Mashuri dan KH Syaifuddin Wahid.
"Kiai Marzuqi Mustamar, putra Karangsono Kanigoro Blitar itu terpilih menggantikan KH Muhammad Hasan Mutawakil Alallah, setelah secara meyakinkan memperoleh suara terbanyak."
Sementara KH Marzuqi Mustamar, Wakil Rais PWNU Jatim yang juga mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang, terpilih sebagai Ketua PWNU Jatim untuk masa khidmat lima tahun ke depan.
Kiai Marzuqi Mustamar, putra Karangsono Kanigoro Blitar itu terpilih menggantikan KH Muhammad Hasan Mutawakil Alallah, setelah secara meyakinkan memperoleh suara terbanyak. Karena sesuai tata tertib bahwa bakal calon bisa lolos menjadi calon dengan dukungan menimal 17 suara.
Pada pemilihan yang berlangsung menjelang Maghrib itu hanya Kiai Marzuqi Mustamar yang berhasil memenuhi syarat yakni dengan dukungan 30 suara. Sedangkan KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin hanya mendapat 11 dukungan suara dan KH Abdul Nasir Badrus 4 suara, sehingga keduanya tidak bisa melanjutkan ke babak pemilihan.
Maka, secara aklamasi Kiai Marzuqi Mustamar yang juga dosen UIN Maliki Malang terpilih menjadi ketua menggantikan KH M Hasan Mutawakil Alallah. (adi)
Advertisement