Sambut Cepu Raya, DLH Blora Gagas Solusi Mengatasi Sampah
Adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Cepu Raya, tak bisa dipungkiri bakal diimbangi dengan peningkatan aktivitas masyarakat yang menyumbang banyaknya produksi sampah.
Produksi sampah akan semakin meningkat signifikan. "Ini juga menjadi perhatian," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora, Istadi, Jumat, 10 November 2023.
Masalah sampah ini, kata dia, perlu ada penanganan serius. "Misalnya, kita bisa menyontoh pola penanganan sampah di Solo," ujarnya.
Yakni, lanjut Istadi, dengan memanfaatkan sampah menjadi tenaga listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Sampah sebanyak 500 ton perhari, bisa tertangani.
"Dengan adanya PLTSa ini, masalah sampah bisa teratasi. Bahkan, diperkirakan sampah yang ada di Solo masih kirang. Kemungkinan, juga akana menyerap sampaj dari wilayah sekiar," kata dia.
Sekadar diketahui, pembangunan kawasan Cepu Raya terus dimatangkan. Kawasan ini juga dirancang sebagai kota percontohan vokasi energi.
Bulan lalu, Bupati Blora Arief Rohman, mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Kementerian ESDM. Pada pertemuan tersebut, kata bupati, di Indonesia belum ada kota pendidikan vokasi. "Diantara kota di Indonesia yang dipandang cocok salah satunya Cepu," ujarnya.
Dikatakannya, Cepu punya sejarah panjang sebagai kota energi. Beberapa pendidikan minyak dan gas telah berdiri. Seperti PEM Akamigas dan PPSDM Cepu. Setiap tahun, sebanyak 24.000 orang digembleng. Jumlah tersebut menurut pemerintah pusat potensial untuk ditingkatkan.
Mungkin, kata Arief Rohman, gambarannya perguruan tinggi lain ditarik di Cepu terkait vokasi untuk ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Gus Arief, sapaan akrabnya, menyampaikan, saat ini baru mulai merancang vokasi energi di Cepu. Jika dinyatakan layak bakal diajukan. Kemudian diberi payung hukum melalui Inpŕes. Pengembangan kota vokasi tersebut berdasarkan Perpres Nomor 68 tahun 2022 mengenai revitalisasi pendidikan vokasi.
Ini adalah sebuah kerja sama. "Tidak hanya pusat tapi juga kabupaten Blora dan sekitarnya. Juga melibatkan Bojonegoro perannya nanti apa," katanya.
Dia menyampaikan, tim ad hoc dari masing-masing pihak, yakni ESDM, Setneg dan Kementerian PUPR telah dibentuk. Selanjutnya, akan dimatangkan terkait tata ruang kota dan sarana pra sarana pendukungnya. Pasar, ditata secara menyeluruh termasuk dari BUMN, Pertamina, Perhutani, KAI, serta filantropi.
Menurut Bupati, dengan dijadikannya Cepu kota vokasi energi akan berdampak kepada sektor lain. Seperti wisata, kesenian, kebudayaan dan ekonomi. Juga bakal dikembangkan energi baru terbarukan. "Konsepnya dimatangkan, disusun masterplannya," ujarnya.