Sambil Terisak, Guru Madin Ini Berikan Testimoni Keberhasilan Gus IpulÂ
Ada kejadian menarik kala Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu relawannya di Magetan, Selasa, 29 Mei 2018.
Di forum bertajuk "Konsolidasi Relawan Pemuda Nahdliyin Kabupaten Magetan untuk Kemenangan Gus Ipul dan Mbak Puti" ini, Gus Ipul mendapat testimoni dari seorang guru madrasah diniyah (madin).
Yang mana, guru tersebut merupakan satu di antara penerima beasiswa pendidikan S1 yang digagas oleh Gus Ipul ketika masih menjabat Wakil Gubernur.
Di hadapan Gus Ipul dan peserta pertemuan yang juga dihadiri oleh ribuan guru madin yang tergabung di Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Magetan, guru perempuan tersebut lantas bercerita.
"Mohon izin. Kami ingin menyampaikan kegembiraan saya bisa bertemu kembali dengan Gus Ipul," ujar Siti Fariningsih, seorang penerima beasiswa program S1 dengan terisak yang lantas terdiam.
"Saya mengalami sendiri dampak positif program madin yang digagas oleh Gus Ipul. Alhamdulillah, berkat Gus Ipul, saya bisa kuliah S1," kata Siti melanjutkan.
Ia bercerita, bahwa sejak program madin diluncurkan pada 2010 silam, ia antusias untuk ikut mendaftar sebagai salah satu penerima program beasiswa. Baru pada 2013 silam ia akhirnya menjadi salah satu penerima di antara ribuan guru madin penerima beasiswa di tahun yang sama.
"Akhirnya saya lulus sarjana tepat waktu pada 2017 lalu," cerita Siti yang merupakan guru madin Baitul Ulum, Karangsono ini.
Ia menjelaskan, sulit baginya untuk melanjutkan jenjang sarjana andai tanpa program beasiswa. Salah satu kendalanya adalah biaya. "Oleh karenanya, saya berterimakasih. Insya Allah, program ini memberikan kebaikan terhadap pendidikan di Jawa Timur," kata alumnus jurusan Tarbiyah di salah satu perguruan tinggi Islam di Magetan ini.
Dengan semangat ini pula, ia bersama rekan-rekannya masuk dalam tim pemenangan pasangan Gus Ipul dan Puti.
"Program ini harus dilanjutkan. Banyak teman saya yang kini bisa menempuh pendidikan S1. Kami juga masih punya cita-cita untuk melanjutkan program ke S2," kata perempuan yang telah 15 tahun menjadi guru madin ini.
Mendengar cerita Siti, Gus Ipul pun membenarkan bahwa pemerintah provinsi selama ini telah mengalokasikan anggaran khusus pengembangan madin. Yang mana, jumlahnya mencapai ratusan miliar tiap tahunnya.
"Bahkan, Jatim menjadi satu-satunya provinsi yang memberikan anggaran khusus bagi madin Di indonesia," kata Gus Ipul pada sambutannya.
Satu di antara program pengembangan madin ini menyasar guru melalui pemberian beasiswa. Tercatat, ribuan guru madin mendapat beasiswa ini, baik untuk jenjang S1 maupun S2.
"Inilah yang nantinya kami lanjutkan melalui program madin plus. Kami akan perluas cangkupan penerimanya," kata Gus Ipul.
Tak hanya melalui beasiswa, pihaknya juga akan memberikan kepastian upah guru melalui Upah Minimum Guru (UMG).
Menanggapi dukungan kalangan Nahdliyin dan juga para guru madin, Gus Ipul pun kian optimistis meraih hasil positif di Magetan.
"Kalau semuanya bekerja, maka Insya Allah kita akan membuat sejarah. Kita lanjutkan program pro kesejahteraan rakyat agar terwujud "Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur," kata Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini. (wah/frd)