Sambil Mewek, Ivan Sugiamto Orang Tua yang Suruh Siswa Gloria 2 Menggonggong Minta Maaf
Beredar di grup-grup WhatsApp sebuah video pendek yang menampilkan seorang pria. Dalam video yang berdurasi 2 menit 33 detik itu pria itu memperkenalkan diri sebagai Ivan Sugiamto. Ivan Sugiamto ternyata adalah pria yang melakukan perundungan terhadap seorang siswa Gloria 2 Surabaya.
Dalam video pendek itu, Ivan Sugiamto memakai kaos hitam lengan pendek. Saya Ivan Sugiamto mengaku sebagai orang tua yang menyuruh siswa Gloria 2 untuk berlutut sambil menggonggong. Berikut kutipannya:
“Saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya. Saya benar-benar menyesal atas perbuatan yang telah terjadi. Permintaan maaf ini saya sampaikan kepada SMA Gloria 2, kepada orang tua siswa, terutama kepada korban dan kedua orang tuanya.
Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat. Selama ini lebih memilih diam, memilih intrsopeksi diri atas perbuatan yang terjadi. Semoga Tuhan bisa mengamouni saya. Semoga Tuhan bisa menjadikan saya manusia yang lebih baik.
Saya akan menyerahkan diri ke Polrestabes. Saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama warga surabaya bisa mengampuni saya.
Untuk istri dan anak saya bapak minta maaf atas perbuatan yang membuat kalian malu.
Seperti diketahui, pada Senin 21 Oktober 2024 lalu saat jam pulang sekolah, datang sekelompok orang tak dikenal, di depan SMA Kristen Gloria 2 Pakuwon City Surabaya dan membuat keributan yang mengganggu ketertiban dan meresahkan banyak murid serta wali murid Sekolah Kristen Gloria.
Keributan itu ditengarai terjadi karena adanya kesalahpahaman antara dua orang anak, yakni EN dan AL saat pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya, dan kemudian berlanjut di media sosial.
Lalu, orang tua AL, yakni IV yang tidak terima anaknya diolok-olok mendatangi EN, salah seorang murid SMA K Gloria 2 yang bertikai dengan anaknya sembari membawa orang-orang yang awalnya disebut sebagai preman.
IV lalu memaki EN dan meminta EN untuk berlutut dan menggonggong sebagai tanda permintaan maaf atas olokan yang dilontarkan kepada anaknya. Kejadian tersebut membuat suasana sekolah pada saat jam pulang tersebut menjadi ricuh hingga membuat keributan terjadi di hadapan siswa-siswi dan wali murid SMA K Gloria 2.