Sambangi Cross Border Atambua, Ini Agenda Menpar Arief Yahya
Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan kerja ke Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), 4-5 Oktober 2018. Salah satu agendanya adalah meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.
Kedatangan Menpar Arief Yahya sekaligus mendukung event pariwisata Cross Border di Atambua 2018. Salah satunya Festival Fulan Fehan yang masuk dalam Top 100 wonderful event CoE 2018. Ia mengajak masyarakat lokal dan mancanegara untuk hadir dalam event tersebut.
"Menjaring wisatawan di daerah perbatasan adalah langkah yang baik. Potensi kehadiran mereka sangat tinggi. Apalagi jika disuguhan dengan atraksi yang luar biasa dan mereka kenal," kata Menpar Arief Yahya.
Jadwal Menpar di perbatasan Indonesia-Timor Leste ini cukup padat. Dimulai peninjauan PLBN Motaain dan tatap muka dengan jajaran Administratur PLBN Motaain dan CIQS. Setelah itu meninjau Kawasan Wisata Mangrove Desa Silawan.
Menpar juga dijadwalkan mengikuti Ritual Penyucian kembali Rumah Adat suku Atok Bau Uma Meo. Setelah itu, meninjau destinasi Pantai Berluli.
Berikutnya Menpar menghadiri Festival Fulan Fehan. Menpar akan disambut prosesi penerimaan secara adat. Kemudian menyaksikan Gladi Festival Fulan Fehan.
Pria asal Banyuwangi ini sepertinya ingin memanfaatkan waktu kunjungannya semaksimal mungkin. Ingin mengeksplore banyak destinasinya. Menpar akan mengunjungi Pantai Pasir Putih Desa Kenebibi melalui jalur Atapupu.
Di Pantai Pasir Putih ini, Menpar akan meresmikan Destinasi Digital dan Pembukaan Festival Wonderful Indonesia. Pasar ini akan menjadi pasar digital ke-24 yang didirikan Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Sebelumnya Menpar meresmikan pasar digital Pasar Berbatik Cikadu di Pandeglang, Banten.
Malam harinya Menpar kembali ke Atambua untuk menyaksikan konser Cross Border lapangan umum Simpang Lima. Konser ini akan mendatangkan bintang tamu Maria Simorangkir yang merupakan jebolan Indonesian Idol 2017. Selain itu ada juga penampilan band-band lokal dan band asal Timor Leste, serta pertunjukan seni budaya.
"Kali ini Cross Border Atambua disuguhkan dengan atraksi musik berkualitas dan sudah dikenal. Apalagi musisi dari negara tetangga juga terlibat. Saya yakin event ini akan sukses. Ayo datang ke Atambua," ajak Menpar Arief Yahya.
Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan, di pekan ini akan ada 3 event yang didukung Kemenpar.
Mulai dari Festival Konser Musik Cross Border Atambua 4-5 Oktober, Festival Wonderful Indonesia 4-5 Oktober dan Festival Fulan Fehan yang masuk dalam top 100 Calender of Event Kemenpar bakal digelar pada 6 Oktober 2018.
“Festival Cross Border Atambua 2018 adalah agenda tahunan Kemenpar yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Dinas Pariwisata Kabupaten Belu,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani yang didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Ricky Fauzi.
Giri melanjutkan, tujuan digelarnya event ini adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya negara tetangga. Terlebih NTT memiliki 3 pintu yang bisa dilewati wisatawan mancanegara.
"Kita ingin meningkatkan kunjungan wisman, khususnya pasar Timor Leste lewat pos-pos pintu perbatasan. Khususnya yang ada di NTT lewat 3 Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Yaitu PLBN Mota'ain di Belu, PLBN Motamasin Malaka, dan PLBN Wini di Timor Tengah Utara. Juga lewat 6 PLB," papar Giri yang diamini Ricky.
Sementara itu, Ricky menjelaskan, NTT tahun ini ditargetkan sebagai penyumbang wisman cross border area ke-II setelah Kepulauan Riau (Kepri). Kepri sendiri ditargetkan menyumbang 2,187,000 juta wisman. Dan NTT ditargetkan menyumbang wisman 1,635,354 juta wisman pada 2018.
“Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Wisman Timor Leste pada periode Januari hingga Juli 2018 1,005,600 wisman. Naik 89,16% menjadi 531,600 dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Wisman Timor Leste pada bulan Juli 2018 mencapai 163,300 wisman, naik 91,44% dibanding Juli 2017 yang mendatangkan 85,300 wisman,” ujar Ricky.
Di sisi lain, Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I, Hendry Noviardi, menegaskan jika festival cross border selalu memiliki daya tarik bagi wisatawan dan dipadati banyak wisatawan.
"Kemasan festival cross border selalu mempunyai daya tarik. Sehingga wisatawan datang dalam jumlah besar. Unsur atraksi yang menarik dan jarak yang tidak terlalu, menjadi alasan wisatawan cross border selalu memadati event seperti Festival Cross Border Atambua 2018 ini," katanya. (*)
Advertisement