Sama Gagal ke Semifinal, Ini Beda Afsel dengan Benin
Afrika Selatan dan Benin sama-sama tersingkir dari Piala Afrika 2019 di Mesir. Mereka tumbang dari lawan masing-masing di babak 8 besar. Afsel gagal lolos setelah kalah 1-2 dari Nigeria, sementara Benin tersisih usai kalah tipis 0-1 dari Senegal, Kamis 11 Juli 2019 dini hari WIB.
Hanya saja, kekalahan Afsel lebih menyakitkan lantaran mereka mendominasi jalannya pertandingan. Afsel juga memiliki lebih banyak peluang dibanding Nigeria. Setidaknya, itulah yang dirasakan pelatih Afsel Stuart Baxter menanggapi kekalahan timnya.
“Tentu selalu menyakitkan kalah pada menit-menit akhir,” tutur Baxter kecewa.
Baxter mengakui, Nigeria lebih efektif dalam memanfaatkan peluang dibanding timnya. “Di babak pertama, kami kurang berani. Di babak kedua sudah membaik. Tapi kami gagal menemukan sentuhan terakhir yang baik,” katanya.
Jika Baxter harus menelan kekecewaan, lain halnya dengan Benin. Meski gagal melangkah ke babak semifinal, mereka bangga sudah berhasil memperbaiki kiprah mereka di Piala Afrika sebelumnya.
Maklum, dari keempat keikutsertaan mereka di Piala Afrika, baru kali ini Benin melaju hingga ke babak perempat final. Pada tiga edisi sebelumnya, mereka selalu kandas di babak penyisihan grup.
“Walau kalah, kami puas dengan penampilan tim di sepanjang turnamen ini,” ujar Michel Dussuyer, pelatih Benin.
Sang pelatih juga meminta anak buahnya tak menundukkan kepala, karena capaian Benin sudah lebih baik dibanding pada tiga edisi sebelumnya. Apalagi mereka berhasil mengalahkan Maroko yang di awal gelaran difavoritkan sebagai salah satu tim calon juara di babak 16 besar.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada pemain. Kami jelas kecewa karena tersingkir, tapi kami tidak boleh menundukkan kepala,” katanya.