Banjir Kepung Kota Jember, Rumah Pribadi Bupati Hendy Ikut Terendam
Kawasan Kota Jember dikepung banjir setinggi lutut orang dewasa, Kamis, 12 Desember 2024. Hingga saat ini relawan gabungan masih melakukan asesmen dan lapangan.
Ketua Baret Rescue-159 David Handoko Seto mengatakan hujan deras yang terjadi sejak pukul 12.00 WIB menyebabkan air meluap. Tidak hanya menggenangi jalan raya, tepi juga sudah masuk ke rumah-rumah warga.
Sampai saat ini titik-titik yang dilanda banjir belum seluruhnya terdeteksi. Namun, berdasarkan pantauan sementara banjir terjadi di Jalan Kaliurang, Jalan Mastrip, Jalan Jawa, Jalan Trunojoyo.
Selain menggenangi jalan raya, banjir juga telah masuk ke rumah warga, termasuk Rumah Pribadi Bupati Jember Hendy Siswanto, yang berada di Kampung Ledok, jalan Gajah Mada.
"Hasil pantauan sementara banjir terjadi di Jalan Kaliurang, Mastrip, Jawa, Trunojoyo. Bahkan rumah Bupati Jember saat ini juga sudah kemasukan air," katanya.
Ketinggian air di tiap titik beragam, mulai dari 20 centi meter hingga selutut orang dewasa. BPBD Jember dan sejumlah relawan lainnya saat ini sedang melakukan asesmen di lapangan.
Termasuk juga mulai melakukan pengurasan menggunakan mesin. Selain itu, relawan juga melakukan pembersihan saluran air yang tersumbat sampah.
"Penyebab banjir saat ini selain akibat curah hujan yang cukup tinggi juga karena adanya penyumbatan drainase, seperti yang terjadi di Jalan Kaliurang dan Jawa. Saluran air di kawasan kota banyak yang tersumbat sampah, ini harus dipikirkan oleh Dinas PU Bina Marga," tambahnya.
Lebih jauh David mengatakan, sampai saat ini belum ada masyarakat yang dievakuasi. Masyarakat memilih tetap bertahan di rumah masing-masing, meskipun air sudah mulai masuk ke dalamnya.
Karena itu, David mengimbau masyarakat yang memilih bertahan di rumah agar tetap waspada. Jika ingin melakukan pembersihan secara mandiri harus dipastikan menggunakan pengaman yang cukup.
Sebab, material berbahaya seperti paku dan pecahan kaca bisa saja ikut terbawa ke dalam rumah. Minimal warga yang tetap memilih beraktivitas minimal memakai sandal.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada karena bisa saja ada benda berbahaya yang terbawa banjir masuk ke dalam rumah. Kami juga telah menginformasikan kepada BPBD Jember agar menyiapkan bantuan yang layak bagi masyarakat yang kebanjiran," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di beberapa lokasi, selain relawan kebencanaan, polisi juga turun ke lapangan. Polisi melakukan pengalihan lalu lintas, salah satunya di Jalan Mastrip dan Kaliurang.
Hingga pukul 16.58 WIB, ketinggian air di Jalan Kaliurang belum aman untuk dilalui kendaraan biasa. Sempat ada truk mogok, namun akhirnya berhasil dievakuasi dengan ditarik menggunakan mobil khusus.
Semenatara itu, warga yang ingin pulang ke rumahnya yang biasanya melintasi Jalan Kaliurang harus memutar melewati Jalan Tidar. Namun akses jalan tersebut saat ini juga tersendat.
Advertisement