Saling Olok, Santri di Blitar Dibacok Temannya Sendiri
Seorang santri di salah satu ponpes desa/kecamatan Gandusari, Blitar menjadi korban pembacokan. Diduga korban dibacok oleh temannya sendiri yang dilatarbelakangi dendam pribadi.
Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Puspita Sari mengatakan, kasus penganiayaan ini bermula saling ejek antara korban dengan pelaku yang juga teman satu pondok.
"Awalnya saling canda, lalu meningkat menjadi saling ejek antara korban dan pelaku. Lalu pelaku sakit hati dan membacok korban pakai celurit," katanya melalui pesan tertulis WhatsApp, Minggu, 12 Maret 2023.
Tika menambahkan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, 9 Maret 2023 pukul 17.00 WIB. Korban bernama Gibratal Dirga Iskak, 13 tahun, yang masih duduk di bangku SD kelas 5, dibacok oleh pelaku berinisial N, 14 tahun.
"Pelaku melukai korban dengan celurit dan mengenai tangan korban. Tangan korban luka robek, tepatnya di bagian tangan kanan. Saat ini, kami masih tangani kejadian ini," kata Tika.
Polisi terus mendalami perkara ini dengan meminta keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kejadian itu. Ibu korban tidak terima dengan kejadian tersebut dan melapor ke polisi.
Namun, informasi yang diterima, korban saling olok-olokan dengan rekannya tersebut, sehingga rekannya geram dan melukai korban. Penyebab pasti olok-olokan itu hingga kini yang masih ditelusuri polisi.
Polisi juga telah menyita barang bukti berupa baju milik korban dan hasil visum et repertum. Sedangkan, untuk korban saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di RS Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar akibat lukanya. Untuk pelaku, masih dilakukan pendampingan rencana pemeriksaan.
Sementara itu, dalam perkara tersebut, pasal yang disangkakan adalah Pasal 76C jo Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hal itu karena pelaku juga masih di bawah umur.
Sedangkan aktivitas di pondok pesantren tersebut saat ini masih berlangsung dengan normal pasca kejadian tersebut. Pihak pondok pesantren juga belum memberikan konfirmasi kejadian tersebut.