Saling Lempar Batu, Massa Desak DPRD Penuhi Tuntutannya
Semakin sore, aksi massa #SurabayaMenggugat yang berorasi di depan Gedung DPRD Jatim semakin memanas. Mereka memaksa bertemu dengan anggota DPRD Jatim.
Bahkan, mereka marangsek masuk ke dalam gedung perwakilan rakyat itu. Namun, upaya mereka gagal karena pagar betis aparat keamanan. Setelah gagal masuk, massa memaksa anggota dewan menemui aksi dan mengabulkan tuntutannya.
Setelah 2 jam tidak ditemui anggota DPRD Jatim, mereka melempari gedung dewan dengan batu. Massa aksi juga terlibat aksi saling lempar batu dengan aparat kepolisian.
Aksi mereda setelah Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho hadir di tengah massa aksi. "Saya akan menjembatani agar pak dewan datang ke sini, asal kalian harus menjamin tidak anarkis. Sebentar saya akan panggil pak dewan," kata Sandi kepada massa aksi.
Tak lama kemudian, Ketua DPRD Jatm, Kusnadi didampingi wakil ketua, Sahat Simanjuntak datang di tengah-tengah aksi massa. Kusnadi langsung berbicara dengan massa di depan Gedung DPRD.
"Saya atas nama DPRD Jatim, sejak pagi saya di sini. Saya juga perlu koordinasi. Sejak kemarin, kami sudah menerima aspirasi dari berbagai elemen mahasiswa hingga masryarakat. Saya tahu kalian menolak RUU KUHP dan UU KPK. Kami akan mengawal dan menjaga aspirasi kalian agar bisa sampai ke pusat," kata Kusnadi.
Salah satu perwakilan aksi massa kemudian meminta kepada Ketua DPRD dan Wakilnya mendukung tuntutannya yang ada 7 poin. "Ada 7 tuntutan dan saya hanya meminta statmen apakah bapak DPRD menolak RUU KUHP?
Apakah bapak sepakat dengan Jokowi atau bapak sepakat dengan kami?" kata mahasiswa, kepada Kusnadi.
Kusnadi langsung menimpali permintaan mahasiswa itu. "Soal menerima atau menolak kami tidak memiliki wewenang. Tapi, kami sudah sampaikan ke pemerintah pusat kalian," kata Kusnadi.
Massa aksi tidak mau menerima pernyataan Kusnadi. Dari arah belakang aksi tiba-tiba terjadi aksi saling lempar. Kusnadi dan Sahat langsung diamankan aparat kepolisian. Barikade aparat langsung memblokade massa yang terus mendesak menduduki gedung dewan.
Dari pantauan ngopibareng.id mahasiswa berteriak masuk ke ruang rapat sidang paripurna berbicara dengan anggota dewan. "Gedung ini berdiri gagah karena uang rakyat, wakil di dalam makan dari hasil jerih payah petani beras," ujar salah satu pendemo.
Hingga pukul 15.40 WIB, suasana makin memanas dengan permintaan massa yang ingin masuk. "Kami ini juga tidak ingin seperti di kota-kota lain. Kami tidak ingin ada korban jiwa baik dari aparat ataupun dari massa. Kami hanya ingin masuk dan kita mengadakan sidang rakyat bersama-sama," ujar salah satu pendemo di atas mobil.
Pendemo yang menggunakan pengeras suara berusaha menghentikan aksi temannya yang merusak barikade kawat besi. "Kawan-kawan tetap tenang. Jangan merusak. Jangan terprovokasi. Tetap tenang. Kami sudah mengatakan ingin masuk dan mengadakan sidang rakyat bersama-sama," katanya.
Saat ini aksi massa mulai membubarkan diri. Satu persatu meninggalkan gedung dewan. Tampak ada yang berjalan kaki. Ada yang membawa kendaraan.
Advertisement