Sales Provider di Plaza Bandara Jeddah Bikin Bingung Jemaah
Suasana kedatangan jemaah haji Indonesia di paviliun Bandara King Abdulaziz lebih ramai dari biasanya dengan hadirnya para sales provider lokal.
Mereka ikut sibuk hilir mudik di dalam plaza, mendekati setiap jemaah yang datang di dalamnya. Mereka jumlahnya setiap plasa kurang lebih sekitar 50 orang lebih memakai atribut providernya.
Para petugas provider lokal tersebut memberikan kartu perdana secara gratis. Tapi yang agak mengganggu adalah petugas provider cukup agresif dengan langsung memberikan kartu, memfoto paspor, me-scan identitas jemaah dan melakukan Basmah atau sidik jari.
Jemaah pun tampak bingung. Karena keterbatasan bahasa, mereka akhirnya mengikuti saja apa yang diminta. Bahkan ada jemaah menduga sales provider adalah bagian dari petugas haji yang melakukan pendataan jemaah di paviliun.
"Ini apa pak," tanya salah satu jemaah yang tampak kebingungan. Setelah dijelaskan, bahwa itu kartu perdana dan mereka bisa menolak, tapi petugas provider tersebut tetap melakukan scanning id dan meminta jemaah sidik jari. Dengan muka kebingungan, jemaah tersebut hanya menuruti.
Menanggapi ini, Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Maskat mengatakan kehadiran para provider tersebut legal. "Sifatnya opsional, jadi jemaah yang merasa keberatan bisa menolak," kata Maskat, Sabtu, 10 Juni 2023.
Lanjut Maskat, terkait permintaan paspor dan basma, itu juga menjadi prosuder standar dalam pendataan perdana. "Saya juga beli dari mereka. Tapi prinsip kehadiran mereka tidak terkait dengan PPIH melainkan dari manajemen bandara, dan legal," tandasnya.
Advertisement