Saleh Curhat Dana Kantor DPC PDIP, Awi: Ini Persoalan Internal
Menjelang Pilwali Surabaya tahun 2020, banyak isu yang tiba-tiba keluar dari mulut politisi. Salah satunya dari Saleh Ismail Mukadar. Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya itu curhat mengenai dana pembangunan kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, yang kini tak ada kabarnya.
Menurutnya, saat ia aktif di kepengurusan DPC PDI Perjuangan, ia sempat menggagas pembangunan kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya. Namun hingga saat ini ternyata fisik kantor tak kunjung terbangun.
Atas ungkapan Saleh itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono buka suara. Awi sapaan akrab Adi Sutarwijono, mengaku kaget saat mengetahui informasi tersebut beredar di publik. Padahal hal itu merupakan masalah internal PDI Perjuangan Surabaya.
"Itu persoalan internal kami. Tidak sepatutnya mencuat ke luar. Biarlah itu diselesaikan di internal PDI Perjuangan," kata Awi kepada ngopibareng.id, Kamis 20 Februari 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Meski begitu, ia tak mau berbicara terlalu banyak mengenai hal tersebut. Ia ingin semua masalah internal bisa diselesaikan secara internal pula. Bukan diumbar ke publik, seperti yang dilakukan oleh Saleh Mukadar saat ini.
"Yo wis, wis kadung (terpublish). Tapi saya nggak mau komentar. Karena ini ranah internal kami," katanya.
Sekadar diketahui, saat ini memang muncul polemik di internal banteng Surabaya, tentang DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya yang hingga saat ini tak kunjung memiliki kantor sendiri. Harusnya, ketika kader PDI Perjuangan Bambang DH menjadi Walikota Surabaya selama dua kali masa jabatan, DPC PDI Perjuangan harusnya mampu membangun kantor.
Tuduhan mangkraknya pembangunan ini-pun dialamatkan kepada Ketua DPC PDI Perjuangan saat itu, yaitu Saleh Ismail Mukadar.
Dituding demikian, Saleh bereaksi. Sebagai mantan wartawan mingguan Inti Jaya, Saleh segera menulis penjelasan dan mempostingnya di WAG Banteng, yang anggotanya adalah elit dan kader PDI Perjuangan.
"Saya posting tulisan ini di grup 'Banteng', yang anggotanya kader-kader PDI Perjuangan. Biar mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi, sehingga tidak ada yang main tuduh. Saya sengaja tidak angkat tulisan ini di medsos, tapi saya share di grup 'Banteng' saja. Tapi kalau mau dimuat di berita (ngopibareng.id) ya silakan saja," kata Saleh Ismail Mukadar, Kamis siang.
Advertisement