Saldo Nasabah Bank Jatim Tiba-tiba Terkuras
Nasabah Bank Jatim Pasuruan mendadak kehilangan saldo rekeningnya. Padahal, mereka merasa tidak bertransaksi apa pun. Mereka baru mengetahui jika saldo di rekening lenyap saat mencetak buku tabungannya.
Wajah pucat dan lemas seketika dialami P salah satu ASN Pasuruan, yang kaget saat akan tarik tunai, tapi saldo di layar mesin tarik tunai (ATM) tertulis "saldo anda tidak cukup untuk melakukan transaksi ini".
P mengetahui saldonya yang saat dicek terakhir Minggu 1 Agustus 2021 masih sejumlah Rp 7.377.592. Kemudian pada Senin 2 Agustus 2021 uang di rekeningnya hanya tersisa Rp 700ribu.
P pun mengadukan hal tersebut ke Kantor Bank Jatim Cabang Pasuruan, pada keesokan harinya. Dia sudah mengisi formulir pengaduan tersebut.
"Terakhir tarik tunai Minggu di salah satu mesin ATM bank lain (BNI) di kawasan Sultan Agung Kota Pasuruan. Namun, Senin saat mau tarik tunai lagi ada tulisan saldo tidak cukup. Saya kaget dan lemas saat cek saldo tinggal Rp 700ribu," ujar P, Kamis 12 Agustus 2021.
Tidak hanya P, korban lainnya yang juga nasabah Bank Jatim yang bekerja sebagai ASN juga mengalami kejadian hampir serupa. Y, korban lainnya juga mengisahkan uangnya hilang sekitar 20 juta padahal dia tidak melakukan transaksi sama sekali.
"Sama transaksi tarik tunai saya juga di ATM bank itu (BNI) di kawasan Sultan Agung karena kantor saya tidak jauh dari situ. Kemudian tanggal 1 Agustus saya cek saldo kaget saldo ratusan ribu," terangnya.
Berita raibnya saldo rekening nasabah Bank Jatim Pasuruan ini pun menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi pembicaraan di kalangan ASN setempat.
Wartawan Ngopibareng.id sempat mengunjungi salah satu mesin anjungan tunai yang sering disebut para korban. Memang tidak tampak ada hal yang mencurigakan.
Rinto Indra Irawan Kepala Cabang BNI Pasuruan saat dikonfirmasi lewat WhatsApp hanya membalas "ngobrol di kantor saja, mbak". Namun, saat ditanya kapan wartawan ini bisa menemuinya, tidak ada balasan.
Konfirmasi dari pihak Bank Jatim Pasuruan disampaikan langsung Pimpinan Bank Jatim Pasuruan Deddy Adjie Wijaya. Deddy memastikan pihaknya sudah turun langsung begitu banyak laporan raibnya saldo sejumlah nasabahnya itu.
Bank Jatim Pasuruan memastikan pencurian uang nasabahnya itu diakibatkan kriminal atau skimming. Sebuah model baru pencurian lewat mesin ATM.
"Jadi sekarang tidak lagi pakai cara mengganjal pakai korek api. Sekarang dengan skimming dan kamera tambahan. Kamera tambahan ini yang mendeteksi nomer PIN saat transaksi," ujar Deddy, Kamis 12 Agustus 2021.
Mitigasi yang dilakukan Bank Jatim secara internal memastikan tidak ada pembobolan user oleh orang dalam. Hal ini dikuatkan dengan bukti bahwa transaksi penarikan rekening para korban-korban dilakukan sampai ke luar Jawa Timur.
"Kalau hanya skimming, tapi tidak tahu PIN nya tidak bisa tarik tunai. Sekarang ditambahi kamera yang mengawasi PIN. Jadi skimmingnya langsung berhasil nguras rekening. Seperti yang dialami para nasabah kami," terang Deddy.
Mengenai rencana menempuh jalur hukum, Deddy mengatakan, pihaknya hanya sebatas koordinasi dengan Kepolisian. Namun, laporan Kepolisian harus dibuat oleh para korban.
Deddy menambahkan untuk menghindari korban-korban selanjutnya. Pihaknya sudah mengirim sms kepada para nasabah untuk rutin mengganti PIN.
"Dan sebisa mungkin bertransaksi di mesin ATM Bank Jatim. Sebab, kami rutin mengecek kondisi permesin untuk memastikan tidak ada alat-alat mencurigakan dipasang pihak tidak bertanggung jawab," imbuh mantan Direktur Utama Holding Company BUMD itu.