Salat Tarawih Tercepat di Blitar
Salat dengan durasi yang sangat singkat menarik perhatian masyarakat. Adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam yang terletak di Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, mempunyai tradisi melaksanakan salat tarawih dan witir secara cepat.
Salat tarawih sebanyak 20 rakaat ditambah dengan salat witir 3 rakaat ini, dikerjakan hanya dalam waktu 10 menit.
Tradisi salat cepat di Ponpes Mambaul Hikam sendiri, dilakukan hanya untuk salat tarawih dan witir saja. Sedangkan untuk salat lima waktu durasinya tetap seperti pada umumnya di pondok-pondok lain.
Setiap hari, masjid yang berada di lingkungan Ponpes tersebut, tidak pernah sepi dari ratusan jamaah yang ingin ikut salat tarawih. Tidak hanya jamaah dari sekitar pondok pesantren, namun jamaah dari desa-desa di sekitar pondok, juga memilih ikut melaksanakan salat tarawih di Masjid Ponpes Mambaul Hikam.
Para jamaah mengaku, selalu memilih mengikuti salat tarawih di pondok pesantren ini, selain karena cepat juga dapat menghemat waktu. Karena salat tarawih di ponpes ini dilakukan sangat cepat.
“Kita selalu salat tarawih di sini karena efisien waktu, sehingga misalkan kita ada keperluan lain tidak terganggu,” ujar Hadi, jamaah dari desa setempat.
“Kita juga percaya dan yakin, meski salat tarawih di sini sangat cepat namun tidak meninggalkan rukun atau syarat salat,” tambah Moh Masroni, warga dari desa tetangga.
Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam, KH Dliyauddin Azzamzammi mengatakan, tradisi salat tarawih cepat di pondoknya sudah berlangsung secara turun-temurun, yakni mulai Ponpes tersebut didirikan oleh sang kakek, KH Abdul Ghofur sekitar 160 tahun lalu.
“Alasannya, saat itu banyak warga yang enggan ikut salat tarawih, karena siangnya bekerja sehingga badannya capek dan penat. Sehingga dengan tarawih cepat ini, membuat para jamaah menjadi tertarik untuk datang ke masjid dan ikut melaksanakan salat tarawih,” terang pria yang akrab disapa Gus Diya ini.
Meski cepat, namun salat di Ponpes Mambaul Hikam ini, tidak mengurangi rukun atau syarat salat atau keluar dari syariat hukum islam.
“Karena tuma’ninah dalam salat adalah, adanya waktu jeda untuk kita melafalkan Subhanallah baik secara lisan maupun dalam hati,” tambah Gus Diya.
Salat tarawih bisa dilakukan dengan sangat cepat karena sang imam hanya mengerjakan doa yang wajib-wajib saja, misalnya niat, takbiratul ihram, membaca Surat Al-Fatihah ditambah ayat pendek Alquran hingga salam.
“Doa rukuk, kita singkat cukup ‘Subhanallah’. Lainnya hanya Allah-Allah saja. Tahiyat akhir juga hanya sampai bacaan shalawat untuk Nabi Muhammad kemudian salam,” terang Gus Diya.
Saat ini, Ponpes Mambaul Hikam mempunyai sekitar 1000 lebih santri putra-putri dari berbagai daerah. Bahkan dari luar Jawa, seperti Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan Lampung juga banyak.
“Kami mengenal Ponpes Mambaul Hikam ini dari internet dan juga dari dari tetangga. Kami sudah mondok di sini selama 3 Tahun ini,” ujar Sulaiman, salah satu santri dari Lampung.
Ponpes Mambaul Hikam berdiri sejak tahun 1901 oleh Alm KH Abdul Ghofur. Hingga saat ini, sudah 4 generasi yang menjadi pengasuh ponpes yang merupakan salah-satu Pondok Salafiyah terbesar di Kabupaten Blitar. (*)