Salat Tarawih Pertama di Masjid Al-Akbar, Jamaah Kian Susut
Ibadah Salat Tarawih pertama di Masjid Al Akbar Surabaya (MAS), Jalan Pagesangan, berlangsung Minggu, 5 Mei 2019, berlangsung khidmah. Itu menandakan besok hari pertama Ramadhan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang kerap penuh sesak jamaah, kali ini terkesan menyusut.
Meski begitu, ribuan umat Islam mengikuti Salat Tarawih di masjid terbesar di ibu kota provinsi Jawa Timur ini, berlangsung lancar. Diawali dengan tausiyah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori.
Dalam pesannya, Kiai Abdusshomad Buchori mengatakan, keberadaan ulama tidak bisa dipisahkan dari bangsa Indonesia. Ulama di Indonesia jumlahnya cukup banyak. Di Indonesia, jumlah pondok pesantren (ponpes) sekitar 30.000. Sedangkan di Jatim sebanyak 8.000, lalu ada sebanyak 43.000 masjid. Nah, di tiap masjid maupun ponpes dipastikan ada ulama.
"Ulama di Indonesia jumlahnya cukup banyak. Di Indonesia, jumlah pondok pesantren (ponpes) sekitar 30.000. Sedangkan di Jatim sebanyak 8.000, lalu ada sebanyak 43.000 masjid. Nah, di tiap masjid maupun ponpes dipastikan ada ulama," kata KH Abdusshomad Buchori.
“Maka, ulama dan umaro’ (pemimpin negara) harus bersatu untuk memperkuat kebangsaan,” tutur Kiai Shomad, panggilan akrab Pengasuh Pesantren Ash-Shomadiyah Sepanjang Sidoarjo ini.
Dalam kehidupan bermasyarakat, menurutnya, Al-Quran sudah memberi pedoman bagi umat Islam untuk tidak boleh melakukan hal-hal yang merusak. (alf)
Advertisement