Salat Jumat Virtual, Kritik Pemerintah Tak Becus Atasi Pandemi
Ajakan untuk melaksanakan Jumatan online yang beredar di grup-grup WhatsApp ternyata benar-benar dilaksanakan. Salat Jumat online ini, dalam kabar yang beredar dalam itu menyebut diselenggarakan oleh K.H. Wawan Gunawan Abdul Wahid.
Diawali dengan kumandang adzan sekitar pukul 12:03 kemudian dilanjutkan dengan khutbah Jumat. Dalam khutbah Jumat ini, yang bertindak sebagai khotib khutbah Jumat adalah Muh. Abduh.
Dalam khutbahnya Muh. Abduh membuka dengan menyitir doa Nabi Zakaria yang gelisah atas kondisi masyarakat saat itu.
Dalam doanya itu, Nabi Zakaria gelisah karena masyarakat saat itu dianggap dipimpin oleh seorang pemimpin yang dianggap tak kompeten. Sedangkan untuk mengader anaknya menjadi calon pemimpin, tak bisa karena istri Nabi Zakaria mandul.
Cerita Zakaria ini menjadi analogi Muh. Abduh dengan kondisi yang terjadi pada saat ini. Terutama pada masa pandemi yang dianggap para pemimpin Indonesia tak becus menangani bencana ini.
'Ini adalah kesalahan universitas dan partai politik yang tak bisa mencetak calon-calon pemimpin yang kompeten. Lihat saja di masa pandemi, mereka para pemimpin tak becus," kata Abduh.
Abduh kemudian menyebutkan sejumlah kriteria pemimpin yang sesuai dengan Islam. Misalnya, saja seorang pemimpin harus mempunyai ilmu yang luas. Suka membaca, suka beradu argumen dan tak mudah baperan jika berargumentasi.
"Sungguh repot sebuah bangsa dipimpin oleh orang yang literasinya rendah," kata Abduh.
Usai menyampaikan khutbah Jumatnya, Abduh kemudian melanjutkan dengan memimpin salat Jumat sekitar 12:15 WIB.
Usai salat Jumat online, kemudian K.H. Wawan Gunawan Abdul Wahid mengambil alih menjadi host untuk kemudian mengajak jemaah salat jumaat online untuk berdiskusi.
Begitu dibuka pertanyaan, langsung salah satu jemaah salat online mengkritik khotib Jumat yang menghubungkan antara penanganan pandemi yang termasuk dalam kategori bencana dianggap tak becus.