Jusuf Kalla Usulkan Salat Jemaah Ganjil Genap
Dewan Masjid Indonesia (DMI) membuat gebrakan baru untuk menggelar ibadah salat Jumat di tengah masa pandemi New Normal ini, yakni dengan menggunakan skema salat ganjil genap berdasarkan dari nomor handphone. Ketua DMI Pusat, Muhammad Jusuf Kalla menyampaikan, upaya ini adalah untuk mengurangi penumpukan jamaah sehingga tidak terjadi penularan virus corona atau Covid-19.
“Kalau dulu jaga shaf dan rapatkan, sekarang terbalik jaga shaf dan longgarkan,” ungkap Jusuf Kalla ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 17 Juni 2020.
Namun, kata dia, konsep ganjil genap ini masih terus dimatangkan karena berdasar penelitiannya ketika pemberlakuan salat Jumat pertama 12 Juni 2020 lalu, karena di dalam terbatas sehingga banyak orang yang justru salat di jalanan.
Hal itu justru menjadi sangat rentan karena bisa saja di jalan tersebut ada orang yang mungkin memiliki gejala menyerupai Covid-19, kemudian ada bekas drop let yang bahaya ketika menempel pada sajadah yang digunakan oleh para jamaaah.
“Maka harus dilakukan dua shift dan telah disetujui majelis ulama boleh dua kali. Kita justru akan berdosa bisa tidak memberi kesempatan orang untuk salat Jumat,” kata mantan Wakil Presiden Republik Indonesia itu.
Tak hanya itu, Jusuf Kalla meminta para pengurus masjid dan jamaah juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan selama melakukan ibadah di masjid. Sehingga, diharapkan upaya itu dapat memfasilitasi warga tetap beribadah dan juga berada dalam kondisi yang sehat.
Advertisement