Salam Perpisahan dari Dee hingga Goenawan Muhamad untuk Arswendo
Tak hanya keluarga dan para bintang film Keluarga Cemara yang kehilangan Arswendo Atmowiloto. Para penulis papan atas Indonesia pun berduka atas meninggalnya sastrawan dan wartawan senior yang melahirkan sejumlah buku di antaranya, Canting, 3 Cinta 1 Pria dan Kau Memanggilku Malaikat.
Beberapa jam setelah Arswendo Atmowiloto berpulang, penulis novel Perahu Kertas dan Supernova, Dewi Lestari alias Dee, lewat akun Twitter mengucapkan bela sungkawa seraya menyebutnya kawan.
“Turut berduka cita sedalamnya atas kepergian Mas Wendo @arswendo_atmo. Hidupmu abadi lewat tulisan, kisah, karakter, yang telah engkau ciptakan. Semasa kecil membaca tulisanmu, satu kehormatan akhirnya bisa memanggilmu “kawan”. Rest in peace, Mas,” cuit personel grup vokal Rida Sita Dewi itu.
Komika, penulis sekaligus sutradara film Raditya Dika juga merasa kehilangan. Di akun Instagram, Raditya Dika menggungah foto monokrom Arswendo Wiloto disertai keterangan, “Selamat beristirahat Mas Wendo. Terima kasih atas karya dan inspirasi-inspirasinya.”
Penulis skenario 9 Summers 10 Autumns, Fajar Nugros, punya cara sendiri menyampaikan duka cita. Lewat Twitter, Fajar Nugros mencuit, “Selamat jalan Senopati Pamungkas.” Senopati Pamungkas sendiri merupakan salah satu judul buku yang ditulis Arswendo Atmowiloto.
Sementara sastrawan Goenawan Muhamad menyatakan duka cita dengan mengutip pendapat Arswendo Atmowiloto soal kehidupan dan kematian.
“‘Manusia hidup menunggu untuk mati. Kehidupan justru terasakan dalam menunggu. Makin bisa menikmati cara menunggu, makin tenang dalam hati,’ tulis Arswendo Atmowiloto dalam (novelnya) Canting. Kini sahabat saya ini menemui yang ditunggunya dengan senyum,” ungkap Goenawan Muhamad.