Salam Ngopi dari Cak Basman
Selamat pagi... sudahkah Anda, sampeyan, panjenengan ngopi pagi ini? Kalau sudah tentu imajinasi makin asyik. Lebih strong dan bergairah. Karena kafein akan bekerja dengan dengan baik dalam aliran darah.
Belum ngopi? Ah inilah... sedikit kurang asyik. Segera ambil perkakas kopi (alat kopi maksudnya) lalu siapkan air panas, dan tentu biji kopi yang menggugah selera.
Kalau sudah semunya, sudah minum kopi, jangan lupa membersihkan alat-alat kopi berikut bekas tempat minum kopinya. Kalau pakai gelas kertas sih tinggal buang saja (tapi ngopi gaya ini kurang asyik). Kalau pakai gelas beneran agak ribet, tapi nikmat dan asyiknya tiada tara.
Mencuci gelas bekas tempat minum kopi adalah aktivitas penting. Sepenting minum kopi itu sendiri. Bahasa lokal aktivitas cuci-mencuci ini adalah korah-korah.Bahasa lokal yang asyik bukan?
Korah-korah hanyalah kata ulang. Kalau berdiri sendiri, "korah", kata ini tak memiliki makna. Kalau diulang, menjadi kata kerja. Nah, korah-korah adalah pekerjaan. Pekerjaan bersih-bersih yang spesifik: peralatan makan/minum, dan atau segala sesuatu yang berkaitan dengan infrastruktur perdapuran.
Korah-korah cukup identik dengan gaya bahasa arek. Sementara gaya mataraman korah-korah menjadi isah-isah, kadang juga asah-asah. Di daerah lain pasti punya gaya dialek yang berbeda.
Di ranah arek, tokoh ludruk Cak Basman, sangat ngetop dengan kata ini. Dalam berbagai guyonan ludrukannya, kalau dia tidak mengerti dengan sesuatu hal, sering dia njeplak begini, "Koen iku ngomong ta korah-korah." Sering juga begini, "Raimu koyo korah-korahan cek wanine koen nguber-nguber arek ayu," dan seterusnya.
Dunia masa kini, korah-korah menjadi sesuatu yang gender banget. Bahwa, mencuci piring, sendok, gelas, bekas makan dan minum adalah pekerjaan perempuan. Lelaki dianggap tabu melakukannya. Juga, pekerjaan korah-korah identik dengan pekerjaan asisten rumah tangga.
Dalam ranah seduh menyeduh kopi, korah-korah/asah-asah/isah-isah/mencuci bersih alat-alat seduh kopi, gelas-gelas bekas minum kopi, berikut infrastruktur lainnya terkait kopi, adalah sesuatu yang tidak boleh dianggap remeh.
Remeh berarti akan ada alat kopi yang pecah. Remeh berarti akan ada alat kopi yang bau karena terkontaminasi deterjen.
Meremehkan aktivitas ini berarti sebuah alamat bahwa kopi akan menjadi sangat tidak asyik. Kopi menjadi makin pahit. Kopi menjadi kurang mengandung energi. Kopi bukan lagi menjadi minuman yang sangat menyehatkan.
Meremehkan hal yang dianggap hanya pekerjaan asisten rumah tangga ini berarti akan ditinggalkan pecinta, penikmat, pelanggan kopi seduhan Anda, sampeyan, dan panjenengan andaikan ada dan sedang mengelola ladang bisnis warung, kedai, coffee shop, resto, dan seterusnya.
Selamat korah-korah hari ini dan selamat hari Senin. widikamidi
Advertisement