Saksikan, Besok Live Presiden Jokowi Divaksin Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan siaran langsung divaksinasi Covid-19 pada Rabu, 13 Januari 2021. Hal tersebut seiring dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin corona produksi Sinovac.
"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden. Kami (Sekretariat Presiden) sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi," kata Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin saat dikonfirmasi, Selasa, 12 Januari 2021.
Bey belum merinci apakah Jokowi akan divaksinasi di Istana Jakarta atau Bogor. Dia menjelaskan, nantinya vaksinasi tersebut akan disiarkankan secara langsung.
"Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," ujar Bey.
Sementara itu mengenai tempat pelaksanaan vaksinasi Presiden, Bey mengatakan akan diinfokan selanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 akan dimulai hari Rabu 13 Januari 2021 . Vaksinasi dimulai dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Mengenai vaksinasi Insya Allah bapak ibu kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh bapak presiden," katanya.
Budi bilang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memutuskan bahwa vaksin Covid-19 halal. Pemerintah kini tinggal menunggu persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
CoronaVac sebagai vaksin Covid-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. "Vaksin CoronaVac memenuhi persyaratan mendapatkan EUA," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta.
Ia mengatakan dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal Covid-19.
Selain itu, kata dia, vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.
Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, lanjut dia, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen. Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.
Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan keputusan fatwa kehalalan CoronaVac yaitu vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, seiring terbitnya otorisasi keamanan dan manfaat antivirus SARS-CoV-2 tersebut.
Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan telah menyatakan kesediaannya menjadi orang pertama di Tanah Air yang menerima vaksinasi Covid-19 setelah izin EUA dari BPOM dan fatwa kehalalan dari MUI terbit.