Saksikan BEC, Ribuan Orang Padati Jalanan Kota Banyuwangi
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC)kembali digelar Sabtu, 10 Desember 2022. Pagelaran yang memadukan fashion dan etnis Banyuwangi ini sukses memukau ribuan penonton.
Puluhan talen menampilkan kekayaan dari berbagai suku dan etnis yang ada di Banyuwangi mulai suku Osing, Madura, Jawa, Mandar, Bali, Arab hingga Tionghoa. ''Kali ini, kami mengangkat tema The Diversity of Banyuwangi Culture,'' jelas Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Ipuk menjelaskan, melalui event inj, pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat luas, bahwa di Banyuwangi terdapat beragam suku dan etnis yang berbaur menjadi satu.
Antusiasme warga sangat luar biasa dalam menyambut BEC yang kali pertama digelar setelah dua tahun absen akibat pandemi covid-19. Ribuan penonton memadati jalur lintasan parade mulai start di depan Kantor Pos Banyuwangi, hingga finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi.
Masing-masing defile menyajikan tarian khas sesuai tema dengan beragam fashion dan artifisial yang mencirikan keunikan budaya masing-masing suku yang tinggal di Banyuwangi. Defile Osing, menonjolkan aksentuasi Barong, Seblang sampai Tari Gandrung. Tionghoa, didominasi warna merah dan aksentuasi naga, barongsai.
Keragaman tersebut, menurut Ipuk, menjadi modal utama bagi kemajuan Banyuwangi. Kekayaan budaya menjadi sumber kreativitas dalam membangun daerah. Melalui panggung BEC dan panggung-panggung yang lain keberagaman budaya ini bisa ditunjukkan kepada dunia. “Kita ini punya banyak hal yang bisa kita kembangkan. Hanya saja, kita kerap tidak percaya diri,” katanya.
Dengan kepercayaan diri, menurutnya akan menghasilkan kreasi yang luar biasa. Kreasi tersebut menjadi pilar pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. Melalui ajang ini perputaran uang yang besar yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
''Mulai dari UMKM, pekerja seni sampai penyedia jasa penginapan dan transportasi. Ini akan menjadi berkah bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.