Sajid Javid Menteri Dalam Negeri Inggris Pertama dari Keluarga Muslim
Sajid Javid resmi menjadi menteri dalam negeri inggris, Senin 30 April 2018. Dia menggantikan Amber Rudd yang mengundurkan diri terkait skandal imigran.
Tekanan terhadap Amber Rudd meningkat setelah pemerintah Inggris dituduh bersikap tidak manusiawi dengan mendeportasi pendatang dari kawasan Karibia yang telah berada di Inggris selama beberapa dekade hanya karena mereka tidak memiliki dokumen yang lengkap.
Para pendatang tersebut berhak untuk menetap di Inggris namun kementerian dalam negeri tidak memiliki data mereka secara keseluruhan.
Kasus ini di Inggris biasa disebut skandal ‘Windrush’, mengacu pada nama kapal yang dipakai untuk mengangkut para pendatang dari Karibia ke Inggris.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May lantas menunjuk Sajid Javid sebagai Menteri Dalam Negeri yang baru menggantikan Amber Rudd. Sebelumnya, Sajid Javid menjabat Sekretaris PM Urusan Perumahan, Komunitas, dan Pemerintahan Lokal.
Theresa May melalui akun resmi kantor Perdana Menteri Inggris @10DowningStreet, mengumumkan penunjukan Sajid Javid ini, tepat sehari usai Rudd mengundurkan diri, Senin (30/4). Demikian seperti dikutip dari Reuters.
Sajid Javid mendapat jabatan yang dianggap sebagai salah satu dari empat jabatan terpandang di Inggris. Selain Menteri Dalam Negeri, jabatan penting dan terpandang di Inggris lainnya adalah Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Keuangan.
Sajid Javid akan mendapat gelar kehormatan protokolir mentereng di acara-acara formil kerajaan, kenegaraan, atau negeri persemakmuran; The Right Honourable; Dia yang amat Dipertuan dan Dihormati.
Sajid Javid adalah politisi ke-92 yang memegang jabatan super strategis ini sejak posisi ini masuk dalam konstitusi Inggris, tahun 1782 silam.
Pria kelahiran 5 Desember 1969 ini menjadi politisi pertama dari keluarga Muslim yang ditunjuk menjadi menteri dalam negeri Inggris. Ia juga adalah politisi pertama dari kelompok kulit hitam dan etnik minoritas yang menduduki posisi tersebut.
Padahal Sajid Javid relatif belum lama berkarier di panggung politik Inggris. Ia masuk parlemen pada 2010 setelah sebelumnya sukses sebagai bankir.
Pria kelahiran Rochdale, Britania Raya ini menduduki jabatan wakil presiden di Chase Manhattan Bank pada usia 25 tahun dan tak lama kemudian direkrut oleh Deutsche Bank.
Orangtua politisi 48 tahun itu bukan dari kalang elite. Ayahnya, Abdul adalah mantan supir bus. Andul pindah ke Inggris dari Pakistan pada 1961. Media memberitakan bahwa Abdul hanya punya uang satu poundsterling ketika tiba di Inggris.
“Ayah saya berasal dari satu desa kecil di Pakistan dan merantau ke Inggris pada usia 17 tahun. Ia menetap di Rochdale dan menjadi pekerja di pabrik pemintalan. Ia kemudian menjadi sopir bus kota karena tawaran gaji yang lebih baik,” cerita Sajid Javid.
Kisah keluarga Sajid Javid mirip dengan Wali Kota London, Sadiq Khan, yang ayahnya juga pernah menjadi sopir bus kota.
Meski di masa lalu ia mengaku pernah menjadi korban tindak rasisme, ia tetap menyebut Inggris sebagai salah satu negara yang paling toleran.
Sajid Javid mengikuti jejak Sayeeda Warsi menjadi pejabat tinggi pemerintah Inggris yang berasal dari keluarga Muslim.
Warsi pernah menjadi sebagai pejabat senior di Partai Konservatif dan menteri untuk urusan agama dan kemasyarakatan. Ia mundur pada 2014 untuk menetang kebijakan pemerintah Inggris terkait konflik di Gaza. (*)
Advertisement