Sajak Cinta Habibie untuk Ainun
Presiden RI ke-3 BJ Habibie menggelar pengajian peringatan sewindu wafatnya Hasri Ainun Besari, Selasa 22 Mei 2018.
Khusus pada peringatan yang jatuh di bulan suci Ramadan ini, Habibie juga membuat sajak khusus untuk sang istri.
Sajak tersebut diakui Habibie baru dia buat Senin malam (21/5). Habibie membacakan sajak yang diberi judul Ainun.
“Pertama, saya ucapkan terima kasih kehadiran Bapak-Ibu di pengajian ini, istri saya almarhum Ainun. Sebelum saya membacakan sajak yang kemarin malam saya susun dengan pagi tadi saya ke makam Ainun dan saya bacakan Yasin-tahlil,” kata Habibie di kediamannya, Jl Patra Kuningan XIII, Kuningan, Jakarta Selatan.
Habibie mengaku sajak tersebut berkisah tentang sosok Ainun yang selalu dia rindukan setiap saat. Bagi Habibie, Ainun adalah inspirasinya.
Awalnya, Habibie membaca baris pertama puisi dengan tenang. Beberapa baris dibaca dengan tenang. Namun, saat kalimat yang menyinggung Ainun, suara Habibie terdengar parau.
Tak kuasa menahan gejolak rindu saat membacakan puisi bagi wanita yang telah mendampinginya selama 48 tahun.
Wajah Habibie memerah, sesekali air mata jatuh dari pelupuk matanya. Sambil mengenang istrinya, Habibie membacakan sajak sambil tersedu-sedu.
Ainun wafat di Muenchen, Jerman pada 22 Mei 2010, setelah berjuang melawan sakit kanker ovarium stadium lanjut. Tiga hari kemudian, jenazah Ainun dipulangkan ke Tanah Air dan langsung dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara pemakaman militer.
Berikut isi sajak yang dibacakan Habibie:
Ainun
Ragamu di Taman Pahlawan bersama para pahlawan Bangsa Lainya
Jiwa, Roh, Batin dan Nuranimu telah menyatu dengan saya
Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun
Tetap manunggal, menyatu dan tak terpisahkan lagi sepanjang masa
Bibit cinta Illahi, kami siram dengan kasih sayang, nilai iman, takwa dan budaya
Murni, suci, sejati sempurna dan abadi sepanjang masa
Lindungilah kami dari segala godaan ganguan yang mencemari cinta kami
Perekat jiwa, roh, batin dan nurani, kami menjadi satu dan manunggal
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun Ainun dan Habibie
Mengatasi tantangan badai kehidupan, berlayar ke akhirat dimensi apa saja
Dipisahkan maut sewindu yang lalu, namun tetap manunggal sampai akhirat
Mengatasi segala tantangan dan perubahan bersama sesuai kehendak-Mu, Allah SWT.
Advertisement