Ini 5 Bintang Dunia Lagi Nganggur yang Bisa Direkrut Persebaya
Menyongsong kompetisi Liga 1 yang rencananya digelar pertengahan tahun 2021 ini, Persebaya Surabaya mengaku siap menambal kosongnya slot pemain asing di skuad Bajul Ijo. Pelatih Persebaya Aji Santoso mengatakan, dirinya butuh pemain asing di semua lini.
Selain merekrut pemain asing yang memiliki harga terjangkau, tak salah jika Persebaya Surabaya mengikuti jejak Persija Jakarta untuk memboyong pemain beken dunia merapat ke Indonesia. Para pemain itu selain bisa memperkokoh skuad, mereka juga bisa jadi mentor bagi pemain lokal.
Jika Persija bisa memboyong Marco Motta dari Italia, Persebaya Surabaya juga bisa memboyong lima pemain asing ini merapat ke Kota Pahlawan.
Dirangkum dari Transfermarkt, ada beberapa pemain top dunia yang sedang dirundung ketidakpastian masa depan, karena kontrak dengan timnya saat ini akan habis atau bahkan tak memiliki klub untuk bermain.
Namun menyesuaikan dengan kompetisi Liga Indonesia dan cara bermain Persebaya, Ngopibareng.id hanya merangkum lima nama yang bisa diboyong oleh Azrul Ananda, baik mengisi slot pemain asing sesuai aturan Liga Indonesia maupun jika ada skema Marquee Player di kompetisi kali ini. Persebaya bisa merekrut mereka tahun ini, ataupun di akhir tahun 2021 ketika jendela transfer tengah musim dibuka.
Robinho
Persebaya Surabaya punya kesempatan untuk membawa eks Real Madrid itu ke Surabaya. Sebab per hari ini, Robinho tak memiliki klub. Terakhir, ia berseragam FC Santos, klub masa kecilnya. Meski sudah tak muda lagi, skill dan kemampuan Robinho tak boleh diragukan. Pengalamannya yang seabrek bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemain lokal dan Persebaya Surabaya.
Robinho bisa mengisi slot pemain asing non Asia Persebaya Surabaya. Apalagi mantan punggawa Manchester City dan AC Milan itu merupakan pemain tipe versatile. Ia bisa menjadi penyerang utama, penyerang sayap, ataupun penyerang lubang. Posisi itu kini di Persebaya kosong setelah ditinggal oleh Mahmoud Eid.
Selain bisa membagi pelajaran berharga bagi tim, perekrutan Robinho bisa menjadi cara Persebaya untuk memasarkan diri ke dunia internasional. Dengan begitu, bukan tak mungkin pemain dunia lainnya akan merapat di kemudian hari.
Jika ingin merekrut Robinho, Persebaya minimal harus siapkan dana sekitar 7-15 juta rupiah per bulannya. Gaji Robinho di tulisan ini sedikit lebih banyak ketimbang gaji terakhir robinho di Santos FC. Ia hanya dapat 271 USD per bulan.
Rafinha
Jika ingin meniru Persija Jakarta dengan memboyong pemain belakang dunia ke Indonesia, Persebaya Surabaya bisa merekrut bek sayap asal Brasil, Rafinha. 8 tahun membela Bayern Munchen, Rafinha berhasil mempersembahkan 7 juara Bundesliga, 4 juara DFB Pokal, dan 1 trofi Liga Champions.
Usianya pun tak terpaut jauh dengan pemain belakang Persija, Marco Motta. Motta berusia 34 tahun sedangkan Rafinha 35 tahun. Ia juga bisa bermain sebagai bek sayap kanan-kiri, bek tengah, hingga gelandang bertahan.
Datangnya Rafinha ke Persebaya bisa menjadi investasi besar Bajul Ijo, sebab Rafinha pernah dilatih oleh 4 pelatih top dunia, yakni Pep Guardiola, Felix Magath, Carlo Ancelotti, dan Jupp Heynckes. Ia bisa membagikan kiat-kiat pemain bola profesional bagi pemain muda dan juga taktik sepak bola ala Eropa ke para pelatih Persebaya Surabaya. Ibarat kata, setali tiga uang. Persebaya rekrut Rafinha jadi pemain dan mentor sekaligus.
Saat ini Rafinha tak terikat kontrak dengan tim mana pun setelah kontrak profesionalnya dengan klub Yunani, Olympiacos habis sejak awal Februari 2021. Azrul Ananda dan manajemen harus sedia dana besar untuk datangkan Rafinha. Gajinya tak main-main, antara 50-70 juta rupiah perbulan.
Samir Nasri
Kemampuan Samir Nasri di lapangan hijau tak perlu diragukan lagi. Ia bersama Cesc Fabregas, Tomas Rosicky, Aaron Ramsey, dan Jack Whilsere menjadi pemain vital sektor tengah Arsenal ketika dilatih Arsene Wenger pada periode 2008-2011. Mereka ada pengatur serangan ball possesion ala Wenger.
Kini Nasri tak memiliki klub setelah kontraknya habis bersama RSC Anderlecht di bulan Juli 2020 lalu. Nama besar Nasri bisa menjadi penaik pamor bagi Persebaya Surabaya dan kompetisi Liga Indonesia saat ini dan masa mendatang.
Persebaya Surabaya bisa mempertimbangkan memboyong gelandang serang berusia 33 tahun itu jika ingin berbicara banyak di kasta teratas Liga Indonesia. Visi bermain apik yang dimiliki Nasri bisa menjadi modal berharga bagi pemain muda Persebaya jika ingin berkarir di Eropa.
Azrul Ananda-pun tak akan kesulitan memboyong Nasri ke Indonesia dan Surabaya. Meski pemain asal daratan Eropa, tak ada halangan dan pantangan bagi Nasri untuk merumput di Indonesia. Sebagai pemain Eropa beragam Islam, Nasri akan nyaman tinggal di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Namun ada satu hal penting yang wajib diberikan oleh Azrul kepada Nasri, yakni gaji yang layak bagi seorang bintang dunia. Kira-kira tak jauh beda dengan gaji Rafinha. Persebaya harus rogoh kocek 40-65 juta rupiah perbulan untuk biaya hidup Nasri.
Ramires
Mendengar nama Ramires, fans Chelsea pasti ingat dengan gol indahnya di semifinal Liga Champions 2011/2012 ke gawang Victor Valdes. Gol itu menjadi pembangkit semangat anak asuh Roberto Di Matteo untuk menembus final dan mengangkat trofi Liga Champions musim itu. Mungkin itu menjadi salah satu gol terindah yang pernah dicetak Ramires kala berseragam The Blues.
Beberapa tahun berlalu, kini Ramires sudah tak lagi bermain di Liga Primer Inggris. Bahkan hari ini, ia tak memiliki kontrak dengan klub manapun. Terakhir ia pulang kampung ke Brasil dan membela Palmeiras. Namun kontraknya sudah habis sejak November 2020.
Statusnya yang kini free agent, membuat Persebaya Surabaya berpeluang merekrutnya. Bajul Ijo bisa mengikuti jejak Persib Bandung kala memboyong eks pemain Chelsea, Michael Essien ke Indonesia beberapa tahun lalu.
Usia 33 tahun tak menghalangi Ramires untuk merumput di Indonesia. Toh iklim bermain di Liga Indonesia tak secepat dan sekeras Liga Inggris. Jadi tak perlu tenaga ekstra bagi Ramires untuk menjajaki kompetisi Indonesia.
Persebaya Surabaya bisa memakai jasa Ramires dalam satu atau dua musim, sebelum mantan pemain Benfica itu memutuskan gantung sepatu dari sepak bola profesional. Berposisi sebagai gelandang serang dan gelandang tengah, Ramires cocok dengan skema 4-3-3 yang diterapkan Aji Santoso di Persebaya.
Ia bisa berduet dengan Rendi Irwan dan Muhammad Hidayat di lini tengah Bajul Ijo. Ilmunya selama di Eropa juga bisa ia tularkan ke pemain-pemain belia Persebaya. Duet maut Ramires, Rendi, dan Dayat bisa terlaksana jika manajemen Bajul Ijo berani mengeluarkan dana 200-400 juta rupiah per bulannya untuk pemenang Liga Champions itu.
Andres Iniesta
Jika Persija bermimpi memboyong Andres Iniesta merumput di Indonesia, tak ada salahnya Persebaya juga ikut bersaing. Sebagai salah satu tim besar di Indonesia, nama Persebaya tak mungkin diabaikan oleh Iniesta.
Skill individu dan visi bermain yang aduhai dari Iniesta dipastikan memukau Aji Santoso. Apalagi Aji seringkali menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 dengan taktik ball possesion dan umpan-umpan pendek. Iniesta dipastikan cocok dengan impian Aji Santoso menguasai jalannya pertandingan.
Iniesta dikenal sebagai otak serangan Barcelona tahun 2008-2013 ketika dilatih oleh Pep Guardiola, dengan taktik menawan bernama Tiki-Taka. Cara bermain Tiki-Taka ala Pep Guardiola itu bisa dibagikan Iniesta ke pemain Persebaya dan Aji Santoso.
Selain itu, perekrutan Iniesta akan menjadi modal dan investasi besar bagi manajemen khususnya Azrul Ananda di masa mendatang. Persebaya pasti diperhitungkan oleh pemain dunia. Ia akan dicatat baik oleh dunia sepakbola Surabaya dan Indonesia, sebab bisa membawa pemenang Piala Dunia merumput di Nusantara. Sama halnya ketika Pelita Jaya berhasil mengontrak Roger Milla. Sampai saat ini, karir Milla di Indonesia menjadi sejarah manis bagi kompetisi Indonesia.
Khusus untuk Iniesta, saat ini dia lagi on-the-job. Masih aktif bermain di Liga Jepang bersama Vissel Kobe, tim 'satelit' FC Barcelona di Jepang. Namun kontraknya bersama Vissel Kobe akan habis pada bulan Januari 2022. Itu artinya Persebaya bisa memboyong Iniesta di jendela transfer paruh musim akhir tahun nanti tanpa mengeluarkan biaya transfer alias gratis.
Meski mendapat Iniesta secara cuma-cuma, manajemen Persebaya harus memutar otak untuk gaji bulanan mantan kapten Barcelona itu. Sebab meski sudah berumur, gaji Iniesta masih mencapai 5-10 miliar rupiah per bulannya.