Said Aqil: Tidak ada Agama Dalam Politik, Tidak ada Politik Dalam Agama
Jakarta: Belakangan muncul wacana tentang korelasi antara agama dan politik. Sebagian kalangan menginginkan keduanya dipisahkan. Sebagiannya yang lain menegaskan keduanya tak bisa dipisahkan.
Pandangan kedua kalangan itu berbeda, Menanggapi hal itu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan dengan tegas Agama dan Politik bukanlah hal yang berelasi.
"Pendapat saya, tidak ada agama dalam politik, dan tidak ada politik dalam agama, itu pendapat saya," kata Said saat ditemui usai menghadiri acara pelantikan pengurus pusat dan peringatan hari lahir Muslimat NU ke 71 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/3).
Said konsisten menolak politik dicampuradukkan dengan agama. Jika demikian yang terjadi bisa memicu pertikaian.
"Politik kalau dicampurkan dengan agama akan galak, akan radikal, akan mudah mengkafirkan, dan akan mudah mengganggap oposan menjadi kafir," tutur dia.
Hal senada juga pernah dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, ketika meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (24/3).
Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan terkait hubungan agama dan politik. Jokowi menginginkan masyarakat dapat memisahkan keduanya, agama dari politik atau politik dari agama.
Apa yang disampaikan keduanya merupakan reaksi atas berbagai fenomena yang berkembang belakangan di negeri ini. (frd)