Sah! Zulhas Jadi Ketum PAN Lagi
Tensi panas kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) mereda. Kursi terbang, kaca pecah hingga 10 orang luka tak menggagalkan proses pemilihan Ketua Umum (Ketum) PAN, Selasa 11 Februari 2020. Ketum petahana Zulkifli Hasan alias Zulhas terpilih kembali memimpin partai berlambang matahari putih ini.
Zulhas mendapatkan 331 suara dalam pemilihan suara yang digelar di ballroom Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dia mengungguli kandidat lainnya, Mulfachri Harahap yang mendapat 225 suara sedangkan Dradjad Wibowo hanya mengantongi 6 suara. Ada tiga surat suara yang rusak. Sehingga jumlah kertas suara seluruhnya 565 lembar.
Pimpinan rapat pemilihan ketum, Totok Daryanto kemudian mensahkan hasil pemilihan Ketum PAN. Para kader pemilik suara PAN menyambutnya dengan bersorak. "Dengan hasil sebagaimana saya umumkan itu, maka dengan mengucap bismillah, Saudaraku Zulkifli Hasan ditetapkan menjadi Ketum PAN periode 2020-2025," ucap Totok.
Sebelumnya, peserta kongres tak bisa mengontrol emosi. Kericuhan demi kericuhan mewarnai sepanjang perhelatan kongres sejak 10 Februari lalu. Pertama, massa meminta steering committee (SC) atau panitia pengarah Kongres PAN agar menutup pendaftaran peserta kongres. Zulhas menyebut keributan itu terkait dengan kepesertaan DPW PAN Maluku dan Maluku Utara.
Aroma persaingan sudah menyengat, kubu Mulfachri menuding Zulhas curang. Ketua DPW PAN Sulawesi Barat yang juga Koordinator Lapangan Pemenangan Mulfachri-Hanafi Rais, Asri Anas, menuding panitia membiarkan Zulhas curang. Kubu Mulfachri tidak terima dengan Zulhas yang sudah mendaftar di Kongres Kendari, namun orangnya masih di Makassar. Seharusnya, Zulhas mendaftar di arena Kongres di Kendari tanpa diwakilkan.
Selain itu, kedua kubu juga adu jargon di lokasi kongres. Polisi sampai membuat barikade pemisah dua pendukung tersebut. Namun, kongres PAN kembali ricuh. Hal ini terjadi saat rapat pleno pertama yang beragendakan pembahasan tata tertib. Tidak diketahui awal mula kericuhan berlangsung.
Sejumlah peserta tampak melempar-lempar kursi. Kursi pun tampak 'betebangan' di dalam kongres. Tak hanya melempar kursi, sejumlah benda pun tampak dilemparkan ke plafon ruangan. Bahkan kaca pintu di ruangan rapat dipecahkan. Namun, tak diketahui apakah si pemecah kaca tersebut merupakan kader PAN. Kaca pun tampak berserakan di ruangan. Setidaknya ada 10 orang yang terluka dan segera mendapatkan perawatan.