Sah, Busrul Iman Pimpin Bank Jatim
Mantan Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim, Busrul Iman, akhirnya terpilih sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa di Kantor Bank Jatim, Surabaya, Kamis 23 Juli 2020.
Selang beberapa jam pasca ditetapkan, ia langsung dilantik oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Busrul Iman terpilih setelah melalui berbagai tahapan yang harus dilalui bersama dengan pesaingnya, yakni Erdianto Sigit Cahyono, yang jabatan terakhirnya adalah Direktur Kepatuhan dan Manajemen Bank Jatim.
Dengan dilantiknya Busrul, Khofifah meminta agar langsung bergerak cepat dalam rangka mengendalikan roda ekonomi Jatim yang kini terdampak oleh adanya pandemi virus corona atau covid-19, utamanya menggerakkan ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi Jatim.
“PR kita sekarang adalah menjalankan pesan Presiden (Joko Widodo) dari channel ordinary ke extra ordinary. Pak Presiden pesan untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita, dimana sesungguhnya bulan Juli, Agustus, dan September ini menjadi sangat menentukan,” katanya.
“Sekarang, pelaku UMKM kita 9,78 juta, pelaku UMKM ini akan menjadi bagian penting PR bersama, yang kita harapkan ada dorongan mereka bisa suvive, bisa tumbuh. Oleh karena itu, program dari hilir dan pemerintah pusat semua disinergikan,” imbuhnya.
Dengan itu, ia meminta agar Busrul dapat menguatkan soliditas dan sinergitas dengan semua pihak, sehingga cita-cita yang diinginkan bersama dapat tercapai.
“Harapan kita semua, kehadiran Pak Busrul akan meningkatkan seluruh sinergitas energi yang kita miliki dan jaringan yang bapak miliki. Hari ini, menurut saya tidak ada bank daerah dan bank nasional karena koneksitas secara teknologi perbankan semua terbangun secara internasional, sudah borderless, karena sudah menyatukan bagaimana pembayaran secara cashless dan semuanya,” ujarnya.
Sementara itu, Busrul menyampaikan terimakasihnya karena telah dipercaya untuk memimpin Bank Jatim hingga lima tahun ke depan. Ia mengatakan, akan berupaya sekeras mungkin untuk dapat memberi dampak positif bagi ekonomi Jatim.
“Seperti yang disampaikan Ibu Gubernur tadi, diharapkan Bank Jatim memberi kontribusi untuk mensinergikan energi yang ada di seluruh wilayah Jatim. Di tengah situasi pandemi ini, tentu strategi Bank Jatim ada extraordinary, ada short cost policy. Itu harus kita lakukan,” ungkapnya.
Busrul menjelaskan, kinerja Bank Jatim hingga Mei 2020, tercatat aset Bank Jatim sebesar Rp 72,36 triliun atau tumbuh 9,69 persen (yoy). Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim mengalami pertumbuhan 12,07 persen (yoy) atau sebesar Rp 38,96 Tltriliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mengalami pertumbuhan 10,76 persen (yoy) atau sebesar Rp61,36 triliun.
Busrul mengatakan, pertumbuhan performa kinerja keuangan Bank Jatim yang cukup bagus tersebut mampu menjaga rasio keuangan di tingkat yang wajar. Di mana tercatat Return on Equity (ROE) sebesar 18,25 persen, yang menunjukkan rasio profitabilitas Bank Jatim masih cukup bagus. Dari sisi ketahanan modal, rasio CAR sebesar 21,61 persen, yang menggambarkan kecukupan modal Bank Jatim juga cukup bagus.
Kemudian, diikuti dengan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,88 persen, ROA sebesar 2,60 persen, serta tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71 persen. Dengan catatan kinerja tersebut, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 608,22 miliar.
“Untuk pandemi kita perlu strategi mitigasi risiko, kemudian seperti yang Ibu Gubernur harapkan, sektor ekonomi yang tetap tumbuh di pandemi di antaranya sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan, sektor perdagangan, industri olahan, dan konstruksi itu yang akan kita kembangkan,” pungkasnya.