Safari Dakwah Putra Habib Umar, Cinta Islam di Bumi Nusantara
Putra Habib Umar bin Hafidz, Yaman, Sayyid Salim bin Umar mengingatkan, ayahnya sangat merindukan NU dan para pengkhidmatnya. “Ayah saya sangat rindu terhadap Nahdlatul Ulama dan orang-orang yang khidmah di dalamnya,” kata Sayyid Salim.
Namun, ia mengungkapkan Habib Umar bersyukur lantaran kerinduan itu setidaknya terobati lewat kajian bulanan meskipun dalam perjumpaan virtual. “Rindu ini sedikit terobati dengan adanya kajian bulanan hingga bisa selalu terhubung”, ucapnya.
Kajian yang dimaksud adalah kajian telekonferensi kitab Adabul Alim wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari yang diampu langsung oleh Habib Umar bin Hafidz. Kajian ini merupakan progam kerjasama antara Majelis Al-Muwasholah dan Pengurus Syuriah PBNU.
Sayyid Salim juga menyebutkan bahwa Habib Umar tak pernah lepas mendoakan NU agar tetap diberi kekuatan dalam mengurus dan membimbing umat. Tak lupa, ia juga meminta kepada Kiai Miftach untuk selalu mendoakan Habib Umar.
Mendoakan Nahdlatul Ulama
“Beliau (Habib Umar) selalu mendoakan NU agar diberi kekuatan dan senantiasa dapat menebarkan kemaslahatan umat. Mohon doakan juga ayah saya, Habib Umar,” pintanya, dikutip dari nu-online.
Hal itu terungkap saat Sayyid Salim bin Umar dan saudaranya, Sayyid Hamid bin Umar Hafidz, mengunjungi Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, akhir pekan lalu.
Safari Dakwah di Nusantara
Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian safari dakwah keluarga Habib Umar bin Hafidz di Indonesia. Sebelumnya, Sayyid Salim dan Sayyid Hamid telah menghadiri haul Syaikh Abu Bakar bin Salim di Cidodol, Jakarta Selatan dan mengisi berbagai kajian dan tabligh akbar di sejumlah daerah yang ada di Pulau Jawa dan Madura.
Selain Sayyid Salim dan Sayyid Hamid, ada pula ulama besar dari Damaskus, Suriah yang turut hadir dalam kunjungan ini. Yaitu Syaikh Syadi Mustofa Arbasy, muhaqqiq handal kitab-kitab terbitan Darul Minhaj.
Sebelumnya pada 23 September 2019, ulama kharismatik asal Hadramaut, Yaman, Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz (Habib Umar) menyatakan kebahagiaannya karena dapat berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Habib Umar menyampaikan rasa bahagianya secara langsung. Habib Umar berkali-kali dan pada banyak kesempatan menyatakan kecintaannya pada NU dan bangsa Indonesia.
Habib Umar sering kali menyampaikan apresiasinya atas gerakan Ahlussunnah wal Jamaah dan dakwah moderat Islam yang dijalankan oleh NU.
“Kami bahagian dapat mengunjungi saudara sekalian, mengunjungi Nahdlatul Ulama, kantor PBNU,” kata Habib Umar dalam bahasa Arab di akhir pertemuan dengan pengurus harian PBNU di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta Pusat.
PBNU dan Nahdliyin tampak sekali menghormati dan mencintai Habib Umar. PBNU dan Nahdliyin menyambut baik kehadiran Habib Umar. Pada kesempatan ini, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dengan kerendahan hatinya mencium tangan Habib Umar.
Hubungan Habib Umar dan NU terbilang cukup baik. Habib Umar memahami benar paham dan gerakan keagamaan NU. Kedekatan keduanya tampak dari pengajian rutin Kitab Adabul ‘Alim wal Muta‘allim karya Pendiri NU Hadlratus Syekh KH M Hasyim Asyari oleh Habib Umar.
Pengajian Kitab Adabul ‘Alim wal Muta‘allim bersama Habib Umar telah berjalan hampir dua tahun. Pengajian kitab karya KH M Hasyim Asyari dimulai sejak Desember 2017.
Pengajian Habib Umar diadakan setiap Rabu pekan pertama pada setiap bulannya. Pengajian bersama Habib Umar diselenggarakan secara langsung live streaming atau teleconference langsung dari Tarim, Hadramaut, Yaman di lantai 8 Gedung PBNU.