Sabun Pembersih Organ Intim Picu Kanker Servik? Ini Faktanya
Berbicara mengenai kanker servik, beberapa orang masih beranggapan bahwa sabun pembersih organ intim wanita menjadi salah satu pemicu terjadinya kanker servik.
Menjawab hal tersebut, dokter Primandono Perbowo, Sp.OG(K)onk spesialis onkologi dari Adi Husada Cancer Center (AHCC) mengatakan, jika belum ada penelitian yang bisa menjawab hal tersebut.
"Faktor risiko utama kanker servik ialah hubungan seksual, hubungan seksual saat muda, hubungan seksual dengan banyak mitra sex," ujar dokter Primandono, melalui healt talk bertajuk "Kenali Gejala dan Pengobatan Kanker Servik Sejak Dini" pada Sabtu, 13 Februari 2021 via daring.
Menurut dokter Primandono, biasanya seorang wanita ingin mengunakan sabun pembersih organ kewanitaan karena keputihan. Tapi juga harus diketahui bahwa keputihan itu hal yang normal, asal tidak berlebihan.
"Keputihan yang tidak normal kalau dia teksturnya cair atau kental, berbau, terasa panas, gatal dan keluar dalam jumlah banyak. Karena keputihan yang normal hanya 2-4 cc perharinya," jelasnya.
Lanjutnya, bila ingin membersihkan organ intin kewanitaan dengan sabun pembersih karena ada keluhan tersebut, sebaiknya memilih PH yang sesuai.
"Jadi organ kewanitaan itu kan sifatnya asam, kalau harus memilih sabun yang sifatnya asam yang PH-nya dibawah 4,2. Jangan pilih sabun yang sifatnya basa karena tidak sesuai," terangnya.
Sebelum menggunakan sabun, ada baiknya Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter bila memang memiliki keluhan.
Ia melanjutkan, penggunaan sabun pembersih organ intim kewanitaan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika tidak butuh sebaiknya tidak perlu, cukup dibersihkan dengan air bersih saja.
Dokter Primandono menambahkan, untuk pencegahan kanker servik saat ini yang perlu dilakukan ialah deteksi dini dengan pemeriksaan pap smear, apalagi untuk yang sudah menikah.
"Sebab semakin dini ditemukan, kemungkinan sembuh akan semakin besar," tandasnya.
Advertisement