Sabar Menghadapi Cobaan, Kisah Hikmah yang Bikin Haru
AIkisah, seorang sufi yang berhati lembut dan sabar mempunyai teman yang dipenjarakan oleh pemimpin daerahnya. Ia mengirimkan surat bagi temannya itu.
“Bagaimana kabarmu di penjara?” tanya sang sufi.
Temannya membalas sang sufi.
“Aku bersyukur kepada Allah Swt.”
Selanjutnya, para pengawal datang ke penjara tersebut membawa seorang Majusi yang kesakitan perutnya karena siksaan pengawal. Mereka mengikat Majusi itu dengan rantai besi bersama teman sufi. Sehingga, ketika si Majusi hendak berdiri membuang hajat, teman sufi ikut bersama dan berdiri di sampingnya sampai selesai. Teman sufi tersebut merasa tidak nyaman dengan bau kencing dan gerakan-gerakannya. Begitulah keadaan di dalam penjara teman si sufi.
Si sufi mengetahui hal tersebut dan mengirimkan sepucuk surat menanyakan kabarnya di sana. Akan tetapi, teman si sufi yang dalam keadaan sempit itu menjawab suratnya bahwa “Aku bersyukur kepada Allah Swt.”
Surat itu dibalas lagi oleh si sufi, “Dari mana engkau bersyukur kepada Allah Swt.? Cobaan mana yang lebih berat daripada yang engkau alami?”
Teman si sufi membalas suratnya, “Seandainya pemimpin itu mengambil borgol dari perut Majusi dan menalikannya dengan perutku, maka itu lebih berat daripada keadaanku sekarang. Saudaraku, sebenarnya aku berhak mendapatkan hukuman lebih berat daripada ini. Apabila Tuhan memaafkan aku dengan hukuman ini, bersyukur adalah hal yang wajib aku lakukan. Aku takut apabila satu obor api dari neraka akan menimpaku. Apabila aku diampuni dengan obor api ini, maka tidakkah aku bersyukur kepada-Nya?” Wallaahu a'lam.
Demikian kisah dari Kitab An-Nawadir. Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayahNya Amin.
Dzikir pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Yang artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Jangan lupa shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement