Sabar Hadapi Ujian Hidup, Begini Tips Kiai Luqman Hakim
Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim mengingatkan, pentingnya bersabar dalam menghadapi problematika kehidupan. Sabar merupakan pondasi penting dalam ajaran Islam. Karakter tersebut diperlukan dalam menuntun setiap orang untuk melangkah ke jalur yang baik dan benar.
"Karena Al-Qur’an menyebut bahwa Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar," kata Kiai Luqman Hakim, pengampu Pengajian Kitab Al-Hikam di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Terkait dengan sabar, Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menjelaskan, kerap kali Allah menumbuhkan kesabaran kepada seseorang lewat sebuah ujian. Ujian tersebut harus dihadapi dengan serius, bukan untuk dihindari tetapi berupaya menyelesaikannya.
“Sabar menghadapi ujian bukan tanda kelemahan. Tetapi menghadapinya dengan sabar dan serius, tanpa emosi. Bukan menghindari ujiannya, tetapi menyelesaikannya,” ujar Kiai Luqman.
“Jika anda melihat situasi dunia, anda nilai carut marut, sesungguhnya pribadi anda juga sedang diuji oleh Allah. Agar anda siap menerima anugerah lebih besar di masa depan dengan kesiapan rohani dan jasmani, agar anda lulus yang sejati. Bukan lolos yang didorong nafsu hipokrit,” tutur Kiai Luqman.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini menggambarkan, kalau ada soal ujian di bagi di kelas, harus dikerjakan dengan benar dan belajar.
“Bukan minta agar soal tidak usah dibagi. Nanti lulusnya abal-abal,” kata Kiai Luqman, dikutip ngopibareng.id, Selasa 19 Maret 2019, dari twitternya.
Ia menjelaskan, di antara kiat menumbuhkan sabar dan mengembalikan ujian kepada Allah SWT ialah dengan memohon, "Ya Allah ini ujian paling ringan dari-Mu, masih berat besok di kuburan dan masih berat lagi di padang akhirat."
“Jika anda melihat situasi dunia, anda nilai carut marut, sesungguhnya pribadi anda juga sedang diuji oleh Allah. Agar anda siap menerima anugerah lebih besar di masa depan dengan kesiapan rohani dan jasmani, agar anda lulus yang sejati. Bukan lolos yang didorong nafsu hipokrit,” tutur Kiai Luqman. (adi)
Advertisement