Saat Puti Soekarno Mainkan Tuts Keyboard dan Nyanyikan 'Melati Suci'
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Puti Guntur Soekarno ternyata terampil bermain keyboard dan piano. Ia menunjukkan kebolehannya itu saat bertemu para milenial. Cucu Bung Karno itu memainkan lagu “Melati Suci”, karya pamannya, Guruh Soekarnoputra.
“Lagu ini menunjukkan kekuatan terdalam seorang perempuan,” kata Puti Guntur sebelum memainkan tuts keyboard, di “Omah Jaman Now”, Surabaya, Minggu 25 Februari 2018, sore.
Lagu itu diciptakan Guruh Soekarnoputra tahun 1974, dan dipentaskan di pagelaran “Untukmu Indonesia.” Lagu itu awalnya didedikasikan untuk ibunya, Hj. Fatmawati, nenek Puti Guntur Soekarno. Namun kemudian dedikasi itu diperluas untuk para pejuang Republik Indonesia di masa revolusi fisik, pasca kemerdekaan.
Fatmawati adalah istri Bung Karno yang dikenang sebagai perempuan tangguh, penjahit bendera pusaka Merah Putih. Bendera itu dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dilakukan oleh Bung Karno-Bung Hata.
Tempo hari Puti Guntur membuka sedikit tabir, bahwa keluarga Bung Karno diwajibkan menguasai aliran-aliran seni. Diantaranya tari, melukis, dan musik. Puti sejak kecil diajarkan menari. Ia punya talenta melukis dan juga bermain piano.
Sementara Puti bermain keyboard dan bernyanyi, sahabatnya Plt. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin sibuk ngevlog ditemani istrinya. Kepada khalayak, lewat media sosial, keduanya memberi dukungan pada Puti Guntur.
“Cinta adalah lapisan terdalam, paling dasar, dari nasionalisme,” kata Nur Arifin. Anak muda yang akrab dipanggil Cak Ipin itu melanjutkan, dia memberi dukungan terhadap perjuangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno, nomor 2.
“Jangan mengaku cinta kalau tidak mau membagi perasaan dan tidak mau merasakan sakit. Saya hadir hanya sebagian kecil untuk mensupport Mbak Puti. Jadi jangan ragu, kita salam 2 jari,” ajaknya di depan anak-anak milenial.
Ipin menuturkan, Puti Guntur Soekarno mewarisi darah nasionalisme kakeknya, Bung Karno. “Mbak Puti juga mewarisi tugas Bung Karno. Dan juga pembangunannya mulai dari desa, fokusnya di desa-desa,” terang Cak Ipin.
Sementara, Puti mengatakan bahwa anak muda milenial ini memiliki gagasan, kreativitas dan inovasi yang bagus. “Saya tentunya akan mendorong di daerah lain menjadi satu wadah bagi anak muda untuk saling bertukar pikiran. Seperti membangun ekonomi kreatif di Jatim,” katanya.
Puti mencontohkan, di Trenggalek ada 650 hektare pohon durian. Hasil buah-buahnya tidak serta merta hanya dimakan, melainkan bisa diolah menjadi produk-produk inovatif lainnya.
“Kita tidak bisa makan buah duriannya saja, tapi industri olahannya bisa dibuat. Bisa dibikin keripik, dibikin dodol, dibikin pie.Iitu semua dibutuhkan dari ide anak-anak muda. Inilah peluang ekonomi kreatif saat ini,” ujarnya. (frd/wah)
Advertisement