Saat Pedagang Hi Tech Mall Melawan
Menyusul habisnya kontrak kerjasama Build Operate Transfer (BOT) Hi Tech Mall, antara PT Sasana Boga sebagai pihak manajemen operasional dengan Pemkot Surabaya, Ratusan pedagang dan pegawainya pun menggelar aksi unjuk rasa, mereka menolak pindah.
Aksi itu digelar persis di depan bangunan mall, di jalan Kusuma Bangsa Surabaya yang dulu populer dengan sebutan THR, pada Selasa, 20 Februiari 2018. Hal itu mereka lakukan, sebab beredarnya kabar bahwa bangunan Hi Tech Mall akan dialih fungsikan menjadi gedung kesenian.
Koordinator pedagang Hi Tech Mall yang menamai dirinya Paguyuban Pedagang THR Surabaya Mall (PPSM), Dedi Nasution, menolak isu yang menyebutkan kalau akan ada upaya pengosongan besar-besaran menyusul akan habisnya masa kontrak pada Mei 2019 mendatang.
"Bagaimana mungkin icon perdagangan IT terbesar di Indonesia timur yang turut menyumbang perkonomian Surabaya, yang telah kami bangun brand image-nya selama lebih dari 30 tahun dengan keringat, darah dan air mata, tiba-tiba dihancurkan begitu saja," ujar Dedi, di sela aksi.
Dedy mengatakan, jumlah pedagang di Hi-Tech Mall sebelumnya tercatat sebanyak 1200 tenbant, namun kini jumlah itu berkurang menjadi sekitar 600-an saja. Hal itu terjadi lantaran merebaknya isu bahwa mall ini akan segera ditutup.
Lewat aksi ini, para pedagang menuntut agar PT Sasana Boga mengijinkan mereka untuk tetap berdagang, sampai kerjasama BOT selesai. Pemkot Surabaya juga diminta agar memberikan perlindungan kepada para pedagang sampai proses penyerahan Hi Tech Mall ini kembali pada Pemkot Surabaya.
"Kami menuntut pengelola agar diijinkan melakukan aktifitas perdagangan sampai proses pengambil alihan selesai. Sesudahnya, kami harap Pemkot juga melibatkan kami dalam penataan Hi Tech Mall," ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Son Haji dan Kepala Bagian Perintahan Pemkot Surabaya Eddy Chrisjanto, menemui massa. Didepan ratusan pedagang ia mengatakan benar jika nantinya Pemkot Surabaya akan menjadikan Hi Tech Mall sebagai gedung pusat kesenian, Namun, para pedagang nantinya akan tetap diberi akses melakukan perdagangan di mall ini.
"Tapi para pedagang jangan khawatir karena tetap bisa berjualan dengan dilakukan penataan. Ini pesan dari Bu Risma" katanya. (frd)