Saat Gus Ipul Maknai Fenomena Langka Super Blue Blood Moon
Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memantau langsung fenomena 152 tahun sekali gerhana bulan super blue blood moon, di Masjid Al-Akbar, Surabaya.
Setibanya di Masjid Al Akbar, ia melihat fenomena itu melalui alat teleskop, yang disediakan Lembaga Falakiah PWNU Jatim.
"Fenomena gerhana bulan ini adalah tanda kebesaran Allah, ini mengajak kita untuk bisa berpikir apa yang diciptakan Allah," ujarnya, di Surabaya, Rabu, 31 Januari 2018.
Setelah memantau, Gus Ipul lalu melaksanakan Shalat Gerhana bersama 20.000 jamaah lainya. Shalat dua rakaat dengan empat kali ruku' ini dilaksanakan tepat pukul 20.00 WIB, dengan dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Al-Akbar Surabaya, KH Abdul Hamid Abdullah.
Dan yang bertindak sebagai Khatib adalah Pakar Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya, KH Abdul Salam Nawawi.
"Shalat gerhana ini mengajak kita semakin menundukkan kepala di hadapan Allah, dan semakin percaya keagunganya," kata Gus Ipul.
Fenomena langka ini telah dimulai sejak pukul 18.48 hingga puncaknya pukul 20.29 WIB.
Pada gerhana bulan kali ini, sinar matahari yang dipantulkan bulan tertutup seluruhnya. Kondisi ini membuat bulan akan tampak merah (blood moon), dan pada fase parsial (sebagian) akan tampak bluemoon.
Kondisi bloodmoon disebabkan bulan tidak mendapatkan cahaya dari matahari (sinar matahari yang biasanya dipantulkan bulan dihalangi/ditutupi oleh bumi).
Fenomena ini superlangka karena terakhir kali terjadi pada 31 Maret 1866 atau 152 tahun lalu. (frd)