Saat Diprotes Dua Istrinya, Ternyata Rasulullah Malah Tertawa
Ketawa dan canda menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Di tengah ketegangan, canda dan tawa menjadi bagian penyeimbangan kondisi psikis kita.
Bahkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) pun tak bisa terhindar dari ketawa dan canda. Sumber-sumber kisah Nabi Muhammad SAW memberi gambaran indah dalam kehidupan Manusia Agung tersebut.
Ibnu Abbas bercerita bahwa dirinya telah memendam satu pertanyaan kepada Umar bin Khattab selama setahun tentang dua orang perempuan yang melakukan protes kepada Rasulullah SAW. Namun, dia tidak jadi bertanya karena merasa takut terhadapnya.
Kemudian, suatu ketika Umar singgah di sebuah tempat ketika sedang dalam perjalanan menunaikan ibadah haji. Dalam kesempatan itu, Ibnu Abbas pun bertanya kepada Umar tentang sosok dua perempuan yang protes terhadap Rasulullah.
Seperti diceritakan dalam buku “Tawa ala Rasulullah: 100 Canda dan Tawa Muhammad SAW” karya Abu Islam Ahmad bin Ali, Umar kemudian menjawab, “Mereka adalah Aisyah dan Hafshah”.
Menghargai Perempuan
Setelah itu, Umar berkata lagi, “Pada masa Jahiliyah kami tidak menghargai kaum perempuan sama sekali. Ketika Islam datang dan Allah memuliakan mereka dalam Al-Quran, maka kami menyadari bahwa mereka mempunyai hak atas diri kami untuk tidak melibatkan urusan mereka ke dalam berbagai urusan kami.”
Waktu itu, Umar dan istrinya sedang bertengkar. Lalu, Umar berkata kepada istrinya, “Sebaiknya kamu bertobat”. Istrinya menyaut, “Kamu berkata begitu kepadaku, sedangkan putrimu sedang menyakiti Rasulullah.”
Kemudian, Umar menemui putrinya yang menjadi istri Nabi, Hafshah dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu agar tidak berbuat durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berani menyakiti beliau.”
Setelah itu, Umar juga pergi menemui Ummu Salamah dengan mengatakan hal yang sama seperti kepada Hafshah. Maka, Ummu Salamah pun menjawab, “Wahai Umar, alangkah mengherankannya kamu. Kamu telah mencampuri semua urusan kami hingga tiada yang tersisa kecuali menjadi penengah antara Rasulullah dan istri-istrinya.”
Mendengar teguran Ummu Salamah ini, maka Umar pun menjadi bimbang. Singkat cerita, Umar menemui Rasulullah SAW. Kemudian, Umar mengadukan apa yang telah dia katakan kepada Hafsah dan Ummu Salamah, serta jawaban Ummu Salamah kepadanya.
Mendengar pengaduan Umar tersebut, Rasulullah pun tertawa. Rasulullah ternyata tidak menemui mereka selama 29 malam. Setelah itu, baru Rasulullah menemui kedua istrinya tersebut. Karena itu, tak heran jika istrinya protes.
Demikian saat-saat indah, ketika Nabi Muhammad SAW ketawa bersama keluarga dan para sahabatnya.