Saat Cincin Susah Dilepas, Damkar Solusinya
Menjadi petugas pemadam kebakaran, memang tak mengenal jam kerja. Contohnya yang dialami petugas petugas pemadam kebakaran Kota Surabaya Markas Rayon II Tambak Rejo. Saat enak-enak mengistirahatkan badan karena tak ada panggilan emergency, tiba-tiba muncul seorang pria di markasnya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 21:30 WIB, Kamis 5 Desember 2019.
Pria ini datang untuk minta tolong. Bukan kebakaran, bukan juga sarang tawon yang sedang booming. Pria bernama Abdullah Umar ini minta tolong kepada petugas pemadam kebakaran karena tidak bisa melepas cincin dari jarinya.
Warga Jalan Rangkah gang buntu tersebut sudah lama memakai cincin kesayangannya tersebut. Entah karena tidak sadar tangannya bertambah besar, sedangkan cincin yang terbuat dari bahan monel ini bukanlah bahan yang bisa 'memelarkan' ukurannya.
Sontak kejadian ini membuat geger seisi markas karena biasanya petugas menangani kebakaran. Umar mengaku menyerah, karena kesulitan melepas cincinya yang terbuat dari monel.
"Saya minta tolong ke petugas pemadam kebakaran karena cincin ini sudah susah dilepas," ucapnya.
Awalnya petugas mencoba melepas dengan memberikan pelumas. Namun tak berhasil. Saking susahnya, jari manis tangan sebelah kiri Umar sampai lebam dan memerah.
Tim orong-orong akhirnya mengambil alih untuk memotong cincin tersebut menggunakan alat khusus. Alatnya mirip gerinda mini. Alat ini yang akhirnya digunakan untuk memotong cincin milik Abdullah Umar. Agar jarinya tak kepanasan saat cincinnya dipotong, ada petugas pemadam lain yang mengguyurkan air dari botol plastik air mineral. Tujuannya, agar proses pemotongan tetap adem untuk jari Umar Abdullah.
"Memang ada alat khusus, dan setiap rayon ada. Alat itu tidak melukai. Soal tangan yang lebam itu sudah dari sebelumnya begitu kata orangnya," ucap Kepala Bidang Operasional PMK Surabaya, Bambang Vistadi.
Setelah beberapa menit dilakukan proses pemotongan, akhirnya cincin milik Umar Abdullah ini bisa lepas. Dan tentu saja, cincin yang terlepas itu sudah terbelah. Namun, meski cincin kesayangannya tak bisa dipakai lagi, wajah Umar Abdullah terlihat lega.
"Terimakasih PMK," kata Umar.
Advertisement