Saat Aktivis Taliban Diwawancarai Jurnalis Perempuan, Ini Fakta
Perwakilan Taliban tampil di televisi bersama jurnalis atau Pembawa Berita perempuan Tolo News —stasiun TV Afghanistan, Behesha Arghanda. Dia adalah Anggota senior Tim Media Taliban dan kepala Suara Syariah Radio Mawlawi Abdul Hak Hammad.
“Janji Taliban adalah untuk menjalankan pemerintah yang adil dan setara sesuai dengan hukum syariah Islam,” kata Hammad kepada Tolo News dilansir dari laman kantor berita Turki Yeni Safak, Rabu 18 Agustus 2021.
Jamin Keamanan Afghanistan
Taliban, kata dia, ingin memastikan keamanan di Afghanistan. “Dengan berjalannya waktu, keamanan di Afghanistan akan perlahan-lahan membaik,” kata Hammad.
Hammad juga mengatakan, Taliban sedang melakukan pembicaraan untuk memfinalisasi sistem pembagian kekuasaan di Afghanistan.
"Negosiasi untuk membentuk pemerintah di masa depan terus berlanjut, tampaknya dewan akan terbentuk, konstitusi akan disimpulkan setelah itu," kata Hammad.
Itu, kata dia, mencakup nama pemerintahan, struktur, dan isu-isu lain. "Ada pembicaraan pemerintahan yang komprehensif dan inklusif. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid telah tiba di Kabul, dan akan segera memberikan lebih banyak informasi," ujar Hammad.
Hammad menyatakan, mereka yang telah merampok, menjual Afghanistan ke pihak asing, dan mengkhianati negeri itu dalam 20 tahun terakhir takut dan lari.
“Sebelumnya warga Afghanistan tidak bisa keluar rumah setelah pukul 16.00. Kini mereka bisa bepergian 24 jam sehari,” katanya.
Namun, satu hari sebelum Hammad bicara di Tolo News, tujuh orang perempuan berunjuk rasa di depan kediaman resmi presiden di Kabul.
Unjuk Rasa Perempuan
Demonstran menuntut agar hak-hak mereka dilindungi.
Para pengunjuk rasa membawa kertas bertuliskan, “perempuan Afghanistan ada, kami menginginkan hak-hak kami”.
Milisi Taliban telah kembali menguasai pemerintahan Afghanistan pertengahan Agustus 2021. Itu, setelah Amerika Serikat memutuskan menarik semua pasukan militer di Kabul, dan seluruh kawasan, pada Juli 2021.