Ruwahan Sendangduwur: Tradisi Unik dan Kuliner Gratis di Lamongan
Kalender wisata Lamongan kian beragam. Beberapa di antaranya justru muncul dari tradisi warga pedesaan.
Seperti halnya Ruwahan Sendangduwur di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran, kawasan pantai utara (Pantura) Lamongan. Kemasan acara disesuaikan dengan tradisi turun temurun. Yakni, sejak jaman Sunan Raden Nur Rohmat atau yang dikenal dengan Sunan Sendangduwur.
Acara yang digelar di pelataran kompleks situs makam Sunan Sendangduwur tersebut di antaranya menyajikan berbagai hiburan dan sajian beragam kuliner. Mulai sego langgi, sego karak, sego mudik, bubur suro dan bubur sapar.
Kepala Desa Sendangduwur, Bahrurrochim mengatakan, ruwahan ini dikemas dalam sebuah festival. Ada sekitar 1000 kuliner yang dibagikan secara gratis. Juga ada kegiatan tradisi khas yang secara turun temurun dilakukan di desa setempat.
"Contohnya ada pasar tradisional yang bentuk transaksi jual beli menggunakan alat pembayaran kayu, bukan uang," katanya, Rabu 21 Februari 2024.
Selain itu, lanjut Bahrurrochim, ada festival membatik, pameran foto sejarah, penampilan musik tradisional terbang jidor, drama kolosal serta pawai gunungan.
"Festival ini untuk menyambut haul akbar Sunan Raden Nur Rohmat yang ke-439 serta menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Ini sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat," imbuhnya.
Tentang pawai gunungan dengan beragam penampilan peserta yang diikuti per RT ini dibawa keliling desa. Sungguh meriah, pawai disaksikan warga sepanjang jalan.
Pawai ini sebelumnya diberangkatkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir untuk membuka Festival Ruwahan Sendangduwur ini. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong. Selanjutnya Bupati Yuhronur mengunjungi sejumlah stan pameran batik dan kuliner.
"Kami sangat bangga dengan warga Desa Sendangduwur yang terus mempertahankan budaya adat dan tradisi ruwahan ini. Tentu hal ini akan menambah khasanah wisata di Lamongan yang nantinya diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi Festival Ruwahan ini sudah masuk dalam kalender wisata," paparnya.
Ketua Panitia Ruwahan Sendangduwur, Muhammad Faikul Ikhtirom mengatakan, Festival Ruwahan Sendangduwur ini digelar dua hari.
Kegiatannya meliputi ziarah makam, salat Maghrib berjamaah, aurod nisfusya'ban, makan bersama sego langgi serta bacaan shalawat nabi.
Hari kedua, ada tahfidzul quran, pengajian dalam rangka haul Raden Nur Rohmat, pawai gunungan keliling desa dengan menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer. "Haul Raden Nur Rohmat akan digelar 24-25 Februari 2024," katanya.