Rute Tour de France 2023 Ramah Untuk Climber

Rute Tour de France 2023 diumumkan hari Kamis, 27 Oktober lalu. Balapan ini melewati pegunungan di lima negara. Dan rute tahun depan ini sangat cocok untuk para climber. Seperti tahun 2019 lalu yang dimenangkan oleh Egan Bernal.

Rute sejauh 3.384 km ini berangkat dari Basque Country di Spanyol pada tanggal 1 Juli 2023 dan berakhir 23 Juli 2023 di Champ Elysees, Paris, Prancis. Tahun depan itu akan ada delapan rute gunung, dan empat rute perbukitan.

Hanya ada satu rute individual time trial dengan rute medium. Ditempatkan di awal dari minggu ketiga. Mayoritas rute ini tidak melewati bagian barat dan udara dari Prancis.

Menurut Christian Prudhomme, race organizer, rute terberat adalah etape 17 dari Saint Gervais Mont Blanc menuju Courchevel.

Akan ada empat tanjakan dan tertinggi itu tercatat berada di ketinggian 2,265 meter di atas permukaan laut. Tentu kadar oksigennya sangat tipis.

Etape-etape TdF yang seperti ini sepertinya memberikan kesempatan kepada Egan Bernal untuk bisa memenangkan lagi TdF. Setelah dua edisi TdF terakhir dimenangkan oleh Tadej Pogacar dan Jonas Vingegaard.

“Saya akan segera berlatih setelah es salju-nya meleleh,” tutur Pogacar saat peresmian di gala dinner itu. Yang hilang tahun depan adalah etape time trial di etape 20.

Prudhomme menggantinya dengan etape pegunungan dari Belfort menuju Le Marksten Fellering. Hal ini membuat kecewa Remco Evenepoel.

Pembalap pemenang Vuelta A Espana dan World Championship 2022 itu kurang semangat datang ke TdF 2023 karena etape andalannya, time trial hanya satu kali saja.

Meski begitu, Mark Cavendish mengatakan bahwa rute TdF 2023 ini cantik dan dinamis. “Banyak long bunch sprint di garis finis,” tutur pembalap berusia 37 tahun ini.

Etape menanjak pertama akan hadir di Etape 5. Para pembalap harus nanjak Col de Soudet berada di elevasi 1.540 meter dan Col de Marie Blanquememiliki elevasi 1.035 meter.

Selang sehari, etape 6 start dari Tarbes menuju Cauterets Cambasque. Peloton harus menaklukkan Col de Tourmalet yang berada di elevasi 2.115 meter. Ini adalah tanjakan sepanjang 17,1 kilometer dengan gradienm rata-rata 7,3 persen.

Sebelum memasuki rest day pertama, peloton kembali nanjak di Etape 9. Mulai dari Saint-Léonard -de-Noblat dan finis di puncak Puy de Dome. Panjang rutenya 184 kilometer.

Setelah masa istirahat itu, balapan digeber kembali dari Vulcania (St-Ours-les-Roches) menuju Issoire. Minggu kedua Tour de France 2023 akan menghadirkan tiga Mountain Stage.

Dimulai dari Etape 13 di mana pembalap akan finis di puncak Grand Colombier. Panjangnya 17,4 kilometer dengan gradien rata-rata 7,1 persen.

Lalu Etape 14 akan membawa pembalap ke Pegunungan Alpen dengan total elevasi lebih dari 4.200 meter. Ada empat tanjakan yang harus ditaklukkan di tahapan ini. Yakni Col de Cou, Col du Feu, Col de la Ramaz, dan Col de Joux Plane. Kemudian mereka kaan finish menuruni bukit di Morzine.

Etape 15 membawa pembalap mendaki dengan total elevasi 4.300 meter. Ada tiga tanjakan yang harus dituntaskan sebelum finis di puncak Saint-Gervais Mont Blanc. Ini adalah tanjakan sepanjang 7,2 kilometer dengan gradien rata-rata 7,7 persen.

Kemudian para pembalap kembali nanjak di Etape 17. Mereka bertolak dari Saint-Gervais Mont-Blanc, Melalui Col des Saisies, Cormet de Roselend, dan Cote de Longefoy. Lalu nanjak lagi di Col de la Loze di elevasi 2.304 meter sebelum sebelum finish di Couchevel.

Setelah itu peloton akan nanjak lagi di Etape 20. Balapan dimulai dari Belfort. Panjang rutenya 133 kilometer. Para pebalap akan menjangkau puncak Ballon d'Alsace.

Lalu menaklukkan empat tanjakan lainnya sebelum finis di Le Markstein Fellering. Ini adalah kesempatan terakhir untuk mengubah general classification.

Tour de France 2023 yang merupakan edisi ke-110 ini akan disiarkan melalui 190 siaran TV.