Rute Baru Surabaya-Sumenep, Gus Ipul : Ini Kesempatan Sumenep Lebih Maju
Surabaya : Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meresmikan rute baru penerbangan Surabaya-Sumenep dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72-500/600. Hadirnya pesawat jenis baru ini, nantinya akan menggantikan rute perintis yang selama ini melayani penerbangan Surabaya-Sumenep.
"Masyarakat kalau menggunakan pesawat perintis takut karena terlalu kecil, padahal sebenarnya aman. Tapi dengan pesawat jenis ATR 72-500 ini pesawatnya lebih besar tentunya masyarakat tidak akan takut lagi," kata Gus Ipul, usai mengantarkan penerbangan perdana dari Bandara Internasional Juanda, Rabu 27 September 2017.
Gus Ipul berharap, dengan adanya pesawat ATR milik Wings Air ini, jumlah masyarakat maupun wisatawan yang Sumenep dengan menggunakan pesawat bisa semakin banyak.
"Ini kesempatan Sumenep menjadi lebih maju karena aksesnya semakin mudah dijangkau. Dulu ke Sumenep penuh perjuangan, saat ini aksesnya cukup 40 menit sudah tiba," ujarnya.
Selama ini, potensi wisata di Sumenep sangat menjanjikan, keunikan beberapa pulau serta banyaknya pantai indah yang dimiliki Sumenep diharapkan bisa lebih banyak lagi dinikmati wisatawan.
Gus Ipul mengatakan, penerbangan menjadi salah satu moda transportasi yang harus diperbanyak di Jawa Timur. Meski jumlah penduduknya masih kalah dengan Jawa Barat, namun luas wilayah dan jumlah kabupaten/kota di Jawa Timur adalah yang terbesar sehingga memerlukan konektifitas transportasi yang memadai.
Dia mencontohkan, keberadaan bandara di Banyuwangi saat ini juga mampu meningkatkan industri pariwisata di daerah itu. Begitu juga bandara di Jember yang kini juga terus bergeliat.
"Bandara di Malang jumlah penerbangannya juga terus meningkat. Saat ini kami sedang melobi pihak Lanud agar bisa melakukan penerbangan malam di Malang," ujarnya. Selain itu, pemerintah provinsi Jawa Timur saat ini juga sedang mengkaji hadirnya bandara baru di Kediri.
Saat ini di Jawa Timur setidaknnya telah memiliki enam bandara yang beroperasi yakni Bandara Juanda Surabaya; Bandara Abdurahman Saleh Malang; Bandara Notohadinegoro Jember; Bandara Blimbingsari Banyuwangi; Bandara Trunojoyo Sumenep; serta Bandara Harun Thohir Bawean.
"Dengan hadirnya enam bandara ini, akan mampu mengurangi disparitas dan kesenjangan di Jawa Timur. Pusat ekonomi baru juga akan terus tumbuh," ujarnya.
Sementara itu, AirPort Manager Station Surabaya PT Wings Air Kolid Widodo berharap penerbangan baru ini bisa ramai sehingga kedepan bisa ditambah lagi jumlah pesawat yang akan melayani rute Surabaya-Sumenep.
Untuk tahap awal ini, Wings Air melayani dua kali sehari Surabaya-Sumenep dan Sumenep Surabaya. Untuk penerbangan dari Surabaya pesawat berangkat pukul 12.45 WIB, sedangkan dari Sumenep berangkat pada pukul 13.45 WIB.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan, selama ini penerbangan ke Sumenep masih cukup mahal karena dilayani dengan pesawat perintis.
"Dengan adanya pesawat ATR ini, yang dilayani lebih banyak karena sekali penerbangan bisa menampung 72 penumpang sehingga biayanyapun lebih murah," kata dia.
Wahid berharap, okupansi atau jumlah penumpang ATR kali ini bisa mencapai minimal 60 persen sehingga bisa ditambahkan dengan penerbangan baru.
"Ke depan Bandara Sumenep ini akan kami jadikan home base karena pulau-pulau di Sumenep itu rencnanya akan dibangun tiga bandara," kata dia.
Bandara di tiga pulau di Sumenep ini kini dalam tahap penyusunan dokumen perencanaan. "Bandara di pulau ini juga diperlukan karena ombak dua meter saja, maka pulau-pulau di Sumenep sudah terisolir," ujarnya. (wah)