Rutan Medaeng Lebihi Batas, Penambahan Prasarana Belum Prioritas
Jumlah penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, kini sedang dalam kondisi yang melebihi batas tampungnya alias meluber. Hal itu disampaikan Kepala Rutan Medaeng, Teguh Pamuji.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, ia mengaku sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan penambahan prasarana guna menampung tahanan yang jumlahnya terlalu banyak dibanding kapasitasnya.
"Sudah kami usulkan, tapi kan pusat punya prioritas sendiri, jadi mungkin bukan hanya di Surabaya, mungkin di tempat lain juga sama. Mungkin menurut orang pusat belum waktunya atau menunggu giliran," kata Teguh saat dikonfirmasi, Rabu 20 Februari 2019.
Teguh menyebutkan, saat ini di dalam Rutan Medaeng saat ini sudah diisi 2.944 narapidana (napi). Sedangkan kapasitas cuma 504 (napi). "Jadi sudah nggak inilah (muat) sudah penuh betul," ujarnya.
Berdasarkan catatanya di Rutan Klas 1 Surabaya, jenis tahanan yang mendominasi adalah mereka yang tersandung kasus narkoba. Sisanya kasus kriminalitas seperti pencurian hingga pembunuhan.
"Sekitar 70-80 persen memang mereka yang tersangkut narkoba. Selebihnya kriminal pencurian, penipuan, pemerkosaan pembunuhan dan sebagainya," ujarnya.
Karena sudah melebihi batas, Teguh telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan pemindahan tahanan ke sejumlah rutan di Jatim.
Untuk saat ini, lanjut Teguh, para tahanan di Medaeng biasanya dipindah ke dua rutan yang kapasitasnya masih cukup longgar, yakni Rutan Klas III di Pulau Kangean, Sumenep, dan Rutan Klas II B Pacitan.
"Pemindahan itu setiap minggu bisa dua sampai tiga kali. Itu sudah dari dulu dilakukan. Itu juga memaksimalkan program pembebasan bersyarat," katanya. (frd)
Advertisement