Rusun TOD Menjawab Masalah MBR untuk Miliki Hunian Ideal
Kehadiran rumah susun (Rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) untuk pekerja golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah perkotaan memberikan nilai efisiensi sangat tinggi karena lokasinya dekat transportasi publik, khususnya kereta commuter yang melayani sistem metropolitan Jabodetabek.
"Ukurannya juga cukup ideal untuk hunian, yaitu tipe 32 dan tipe 70. Setiap towernya dialokasikan 25-30% untuk MBR," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoejono saat menghadiri groundbreaking Pembangunan Rusun Terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di 3 stasiun kereta api, Selasa, 11 Desember 2018.
Ditambahkan Basuki, program pembangunan Rusun TOD ini akan meningkatkan capaian Program Satu Juta Rumah di mana tahun 2018 mencapai 1.041.323 unit. Pembangunan rusun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) ini terintegrasi dengan 3 stasiun kereta yaitu Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Jurangmangu, dan Stasiun Cisauk.
Turut hadir juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang melakukan penekanan tombol sirine perrtanda dimulainya proses konstruksi rusun.
Pada kesempatan tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan bahwa terlaksananya groundbreaking ini membuktikan adanya sinergi bukan hanya antar BUMN, tetapi juga sinergi antar Kementerian/Lembaga.
"Kita berharap masyarakat penghuni Rusun ini nantinya juga memanfaatkan transportasi publik guna mengurangi pemakaian kendaraan pribadi baik mobil atau motor, sehingga mengurangi kemacetan dan polusi udara," kata Rini.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan dengan terlaksananya pembangunan TOD merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengatasi persoalan transportasi di Jabodetabek.
Menurut Menhub, Kementeriannya juga akan melakukan pembenahan terhadap sejumlah stasiun. Ini tidak lepas dari upaya antisipatif terhadap terus bertambahnya penumpang kereta commuter.
Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan dilakukan oleh Perum Perumnas di atas lahan seluas 24.626 m2 sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit. Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.
Kemudian, Rusun TOD Jurangmangu, Tangerang Selatan dibangun oleh PT. Hutama Karya (Persero) diatas lahan seluas 4,6 Ha sebanyak 4.510 unit yang juga terdiri atas 6 tower.
Dan terakhir Rusun TOD Cisauk, Kabupaten Tangerang dikerjakan oleh oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk sebanyak 2.641 unit yang terbagi dalam 6 tower, dengan tahap pertama dibangun 832 unit terbagi menjadi 300 unit hunian subsidi dan 532 unit hunian non subsidi.
Sebelumnya, juga telah dibangun beberapa hunian rusun dengan konsep TOD, antara lain di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Diharapkan konsep hunian terintegrasi ini dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sehingga dapat menurunkan angka backlog pemilikan dan penghunian rumah sekaligus meningkatkan kualitas hunian yang layak.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, yaitu Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Staf Khusus Menteri PUPR Rildo A. Anwar, Direktur Rumah Susun Ditjen penyediaan Perumahan M. Hidayat, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Advertisement