Rusuh Arema, Korban Kritis di RSUD Kanjuruhan Alami Cedera Otak
Sebanyak 93 korban luka pasca kerusuhan Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, kini dirawat di RSUD Kanjuruhan. Korban luka didominasi akibat trauma, terinjak atau terpukul benda tumpul. Sebagian juga mengalami sesak napas.
Direktur RSUD Kanjuruhan, Boby Prabowo, menyebut 93 korban ditangani sesuai dengan keparahan cedera, ada ringan, sedang dan berat.
"Spesifikasi ringan hingga sedang sebanyak 89 orang, empat cedera otak berat dan kondisi kritis," katanya, Minggu 2 Oktober 2022.
Luka yang dialami korban menurutnya disebabkan oleh cedera akibat gas air mata, dan juga trauma seperti terinjak atau benturan akibat benda tumpul. "Kami tangani mereka melalui triase, sesuai kondisinya tadi," katanya.
Selain itu, semua korban cedera hingga saat ini tidak dirujuk ke rumah sakit lain. "Semuanya kami tangani di sini," imbuhnya.
Diketahui, korban rusuh pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya dirawat di sejumlah rumah sakit. Di antaranya di RSUD Kanjuruhan, RS Wafa Husada, dan RS Mitra Delima di wilayah Kabupaten Malang, juga sebagian dirawat di RSUD Dr Syaiful Anwar di Kota Malang.