Rusia Potong Pasok Gas Eropa, Perang Ukraina Berdampak Mematikan
Pasokan gas negara-negara dapat dimatikan setelah Moskow menetapkan tenggat waktu untuk pembayaran dalam mata uang Rusia. Tentu saja hal ini menimbulkan kehebohan tersendiri bagi Eropa.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina memiliki dampak “mematikan” di dunia Arab.
Blinken menegaskan hal itu di ibukota Aljazair setelah melakukan perjalanan ke Israel untuk menghadiri pertemuan puncak antara negara Yahudi itu dengan menteri luar negeri Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain. Demikian dilansir laman dw.com, dikutip Sabtu 2 April 2022.
Berbicara kepada wartawan di Aljir, Blinken mengatakan bahwa sementara perang di Ukraina mungkin tampak jauh, itu sudah memiliki “konsekuensi mematikan bagi warga di wilayah tersebut.”
“Ini berdampak langsung pada kehidupan mereka saat ini, terutama terkait dengan kenaikan harga pangan… terutama gandum,” katanya.
Negara-negara Afrika Utara sangat bergantung pada ekspor gandum, dan baik Rusia maupun Ukraina merupakan produsen gandum utama.
Rusia Ancam Potong Pasokan Gas Eropa
Pasokan gas negara-negara dapat dimatikan setelah Moskow menetapkan tenggat waktu untuk pembayaran dalam mata uang Rusia.
“Jika pembayaran seperti itu tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai pelanggaran kewajiban dari pihak pembeli kami,” kata Putin. Rusia kemudian akan menghentikan kontrak yang ada.
“Tindakan Uni Eropa tidak akan tetap tidak terjawab … sanksi yang tidak bertanggung jawab oleh Brussel sudah berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari orang Eropa,” kata pejabat senior kementerian luar negeri Rusia Nikolai Kobrinets kepada kantor berita negara RIA.
Sebagaimana dirilis dw.com, Jerman bersikeras bahwa mereka akan membayar dalam euro atau dolar sebagaimana diatur dalam kontrak, dan menyebut permintaan Moskow untuk membayar dalam rubel sebagai “pemerasan.” Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Jerman mengimpor 55% pasokan gasnya dari Rusia.