Rusia Gencatan Senjata, 5 Kota Rute Evakuasi di Ukraina
Rusia telah menyerang Ukraina dari utara, timur dan selatan, menggempur kota-kota termasuk Kyiv, Kharkiv dan pelabuhan Mariupol. Invasi yang diluncurkan pada 24 Februari 2022, telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, memicu kemarahan di seluruh dunia, dan menyebabkan sanksi berat terhadap Moskow.
Rusia mengumumkan bakal menghentikan serangan alias gencatan senjata di Ukraina pada hari ini, Rabu 9 Maret 2022. Mereka menawarkan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil dari lima kota.
"Dari pukul 10.00 MSK (14.00 WIB) pada 9 Maret 2022, Rusia mendeklarasikan 'rezim hening' dan siap menyediakan koridor kemanusiaan," ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir AFP.
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa Rusia juga menawarkan jalur evakuasi di lima kota selama gencatan senjata berlangsung. Kelima kota itu mencakup Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Mariupol.
Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Misintsev, menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan tawaran jalur evakuasi itu kepada Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereschuk.
Negeri Beruang Merah berharap Rusia dan Ukraina dapat menyepakati rute evakuasi tersebut, kemudian mulai membuka koridor kemanusiaan "Sebelum pukul 03.00 MSK (07.00 WIB) pada 9 Maret."
Dalam beberapa hari belakangan, Rusia memang sudah beberapa kali menyepakati gencatan senjata demi membuka ruang untuk evakuasi warga sipil.
Sebelumnya, dua kali gencatan senjata gagal. Pada Selasa pagi, evakuasi berjalan lancar di Kota Sumy dan di kawasan dekat Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Namun, evakuasi warga di Mariupol terhambat karena baku tembak kembali pecah. Pada Minggu, 6 Maret lalu, Rusia dilaporkan terus menembaki warga sipil yang hendak evakuasi di beberapa kota, termasuk Mariupol dan Volnovkha.
Dalam pernyataan via Telegram, Kementerian Pertahanan Inggris, menekankan bahwa pertempuran sengit di Irpin berlangsung tanpa adanya penghangat, air, maupun listrik selama beberapa hari. Delapan warga sipil tewas di tengah proses evakuasi.
Hingga kini, PBB melaporkan 474 warga sipil tewas akibat gempuran Rusia, sementara layanan darurat Ukraina mengklaim korban tewas sudah mencapai 2.000 jiwa.